Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (28)

Memelihara Persatuan Dan Kesatuan (2)

Kamis, 5 November 2020 06:23 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Khusus untuk sesama warga muslim, nabi mengilustrasikan pentingnya berkasih sayang satu sama lain, karena diibaratkan seperti satu anggota badan. Ketika ada anggota badan sakit, maka yang lainnya ikut merasa sakit.

Itulah sebabnya mengapa nabi menegaskan bahwa siapa pun orangnya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan umat, jika ada yang akan menghianati persatuan dan kesatuan itu, misalnya, ada provokator yang menyerukan terjadinya konflik terbuka, maka Nabi dengan tegas menyatakan, orang itu dapat diberikan tindakan tegas oleh pemerintah.

Provokator tidak bisa dibenarkan karena bisa menyebabkan mudharat lebih besar, jauh lebih besar daripada gagasan yang hendak diperjuang kannya. Yang dimaksud persatuan dan kesatuan di sini bukan berarti keseluruhan bentuk perbedaan, termasuk perbedaan pendapat harus ditiadakan, tetapi persatuuan yang bisa menyatukan visi bersama meraih sukses masa depan, baik secara individu, keluarga, masyarakat, maupun negara.

Baca juga : Memelihara Persatuan Dan Kesatuan (1)

Perbedaan pendapat tidak mesti harus disatukan, terutama jika memang tidak bisa lagi disatukan. Yang perlu dicegah ialah perbedaan yang menjurus kepada terjadinya konflik, bahkan perang ter-buka antara sesama umat islam.

Lihat misalnya, perang saudara sesama muslim di berbagai negara hanya mengun-tungkan pihak luar.

Al-Qur’an sendiri menyerukan persatuan dan kesatuan sebagaimana banyak diserukan dalam ayat, diantaranya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu allah menyela-matkan kamu daripadanya. Demikianlah allah menerangkan ayat-ayat-nya ke-padamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Ali ‘imran/3:103).

Baca juga : Bela Negara Dan CintaTanah Air (2)

Ayat ini menegaskan perlunya sesama umat Islam memelihara persatuan dan kesatuan dengan cara berpegang teguh pada “Tali Allah”, yaitu ajaran dasar islam sebagaimana ditemukan di dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Perbedaan yang bersifat non prinsip seperti perbedaan mazhab dalam fikih misalnya, tidak perlu dipersoalkan, karena itu hasil ijtihad masing-masing ulama yang juga sama-sama mendasarkan pan-dangannya kepada Al-Qur’an dan hadis.

Pemerintah pun sebenarnya tidak perlu mencampuri urusan perbedaan internal umat sepanjang tidak menjurus kepada konflik terbuka yang memungkinkan terganggunya ketenangan hidup bermasyarakat dan bernegara. Malah pemerintah bisa disalahkan jika tidak hadir pada urusan yang menjurus kepada konflik horizontal. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.