Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

A Short Reminder For Politicians

Kamis, 21 Maret 2019 10:36 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu bukti kelabilan manusia adalah, ketika rasa emosi (emotional state) dan nalarnya dengan mudah terhanyut ke dalam situasi emosi lingkungan sesaat (temporary environmental emotional state) yang terjadi, dan berubah dari masa ke masa. 

Salah satu emosi yang saat ini sedang meninggi adalah emosi politik dan dukung mendukung. Kita saksikan, di musim politik saat ini tumbuh kecenderungan memahami segala sesuatu dengan rasa dan dan nalar politik. Bahkan yang sangat fundamental sekalipun; agama. 

Baca juga : Sebuah Paradoks Nyata Kasus Saudi Dan Amerika

Pandangan dan penilaian keagamaan seringkali terbangun di atas “rasa politik” atau “inklinasi dukungan politik”. Bahayanya ketika benar salah, haq dan batil didefinisikan dengan rasa dan pertimbangan politik yang memanas. 

Maka ketika seseorang nampak agamis, agamanya boleh jadi dinilai atau memang ditujukan untuk memenuhi rasa dan nalar politik itu. Ketika berdoa, maka doa itu dipahami atau dirasakan sebagai doa dan rasa politik. Shalawat akan jadi shalawat dengan rasa dan nalar politik. Demikian seterusnya.

Baca juga : Paradoks Kehidupan, Kepintaran Tidak Jarang Melahirkan Kejahilan

Ironinya kemudian, politik itu penuh intrik kepentingan dan seringkali penuh kepura-puraan. Hal itu memaksa pandangan hidup mendasar manusia dipenuhi pula oleh intrik dan kepura-kepuraan.  Maka tidak mengejutkan, ketika intrik-intrik kepentingan dan kepura-kepuraan menghantui kehidupan manusia, bahkan dalam beragama sekalipun.

Konsekuensi berbahaya dari tendensi itu bagi masyarakat luas yang sesungguhnya lugu dan apa adanya (jujur) dalam menjalani hidup, terpaksa ikut-ikutan atau “diikutkan” dalam lingkaran intrik dan kepura-puraan pula. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.