Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (55)

Fenomena Deterritorialisasi Dunia Islam (5)

Sabtu, 23 Januari 2021 05:06 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Imigran muslim asal Indonesia sering mengalami persoalan fikih, karena di Indonesia tidak diakui perkawinan lintas agama sementara di negeri baru mereka diakui perkawinan lintas agama. Jika anak kita seorang laki-laki yang akan kawin dengan perempuan non Islam, misalnya dengan agama Kristen Protestan yang mayoritas di AS, mungkin tidak terlalu berat karena ada pendapat ulama yang membolehkannya, yang jadi masalah jika anak-anak perempuan kita yang beragama Islam akan kawin dengan laki-laki non Islam.

Banyak komunitas migran muslimah terpaksa menjalin perkawinan dengan laki-laki non muslim, karena laki-laki muslim jumlahnya terbatas dan merekapun lebih banyak memilih kawin dengan perempuan non muslim. Problem seperti ini tidak sedikit melahirkan kere­takan rumah tangga karena kedua orang tuanya tidak merestui perkawinan anak perempuannya yang berlainan agama.

Baca juga : Fenomena Deterritorialisasi Dunia Islam (4)

Namun demikian ada di antara mereka pada akhirnya mereka menerima kembali anak-anaknya karena tidak tega membiar­kan anaknya membentuk keluarga di luar bimbingan orang tuanya.

Calon imigran Islam yang akan ber­imigrasi ke negara-negara lain, apakah itu untuk tujuan studi atau bekerja, yang bersangkutan harus mempersiapkan mental dan pemahaman keagamaan yang cukup. Karena jika tidak maka di sana atau sekembalinya dari luar neg­eri berpotensi menimbulkan masalah. Contoh masalahnya antara lain, suatu ketika pemerintah pernah mengutus siswa-siswa terbaik bangsa belajar ke barat.

Baca juga : Fenomena Deterritorialisasi Dunia Islam (3)

Mungkin karena wawasan kein­donesiaan dan keislamannya lemah, begitu selesai menjalani pendidikan dengan niali kelulusan terbaik (cum laude), maka ada di antara mereka tidak bekerja menurut job spesialisasinya tetapi malah berhenti menjadi PNS kemudian berkeliling bersama jamaat tertentu ke daerah-daerah menjalankan misi dakwah dari mesjid ke mesjid.**

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.