Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (52)

Mencegah Permufakatan Jahat (2)

Jumat, 15 Januari 2021 05:05 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sehubungan dengan ini Nabi juga pernah menegaskan dalam suatu riwayat dari Suhail, dari bapaknya, mengatakan: Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami bahwa ia telah mendengar Nabi bersabda: Barangsiapa yang mencari tahu (mengintip) di rumah seseorang, lalu ia ditusuk matanya sehingga jadi buta, maka kebutaannya menjadi sia-sia (tidak ada hukuman). (HR Abu Daud, Sunan Abi Daud, Jilid 4, halaman 504).

Baca juga : Mencegah Permufakatan Jahat

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa suatu ketika sahabat Nabi bernama Abu Zar al-Gifari berkata: “Dahulu manusia seperti dedaunan yang tidak ada durinya, tetapi kemudian mereka menjadi duri-duri yang tidak ada daunnya”.

Baca juga : Merintis Toleransi (2)

Pernyataan ini secara tegas mengingatkan kita untuk berhati-hati, karena seringkali ada orang dalam tahap awal persahabatan sangat baik nyaris tanpa cacat, namun kemudian ia menjadi jahat nyaris tanpa kebaikan.

Baca juga : Merintis Toleransi (1)

Kita diminta berhati-hati memilih sahabat, karena tidak mustahil akan menjadi musuh utama di belakang hari. Pernyataan Nabi dalam hadis-hadis di atas sangat penting dicamkan bersama guna menghindari fitnah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.