Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masalah Inti Konflik Keras Kedua Kubu

Minggu, 21 April 2019 08:14 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Apa sesungguhnya penyebab ketegangan tinggi yang terjadi antara kubu Paslon 01 dan Paslon 02 pasca pencoblosan 17 April 2019?

Masalah pokoknya: persepsi yang entah sengaja dibuat atau persepsi yang tidak berdasarkan argumentasi kuat.

Kubu 01 punya persepsi yang diyakini benar bahwa Kubu 02 akan menggunakan segala cara, kalau perlu menggerakkan people power untuk menendang Jokowi dari kursi presiden.

Di mata Prabowo dan kawan-kawannya, Jokowi itu Presiden yang menyengsarakan rakyat Indonesia dengan menjual aset-aset negara kepada bangsa asing, menumpuk utang dan membuat rakyat miskin tambah miskin, yang kaya tambah kaya. Jokowi itu antek asing.

Baca juga : Selamat Nyoblos, Bung!

Sebaliknya, di mata kubu 01, Kubu Paslon 02 sebenarnya bertujuan akhir untuk mengubur Pancasila dan menggantinya dengan prinsip khilafah yang membahayakan Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan kemajemukkan bangsa Indonesia.

Hal ini tidak boleh terjadi, karena Pancasila dan NKRI harga mati, hasil karya agung para pendiri bangsa yang berproses sejak satu abad yang lalu.

Kubu 01 juga melihat Prabowo tidak layak jadi RI-1 karena noda kelam masa lalunya. Semua hasil pembangunan pemerintahan Jokowi-JK terancam berhenti atau dihentikan jika Paslon 1 menang.

Risikonya, ekonomi Indonesia akan hancur. Alhasil, kedua kekuatan ini kemudian masuk dalam lobang pertempuran yang maha sengit. Pemilu 2019 adalah pertempuran antara kekuatan Pancasilais dan khilafah, kata salah satu tokoh Kubu 01.

Baca juga : Membangkitkan Rasa Takut Dan Mengancam, Efektifkah?

Persepsi menurut ilmu sosial belum tentu benar, bahkan kadang menyesatkan. Anehnya, apa yang dilakukan seseorang, bagaimana pandangan dan sikap seseorang terhadap satu masalah atau terhadap seseorang amat sangat dipengaruhi oleh:

(1) persepsinya terhadap masalah/orang tersebut dan

(2) dengan siapa ia banyak berteman dan berkomunikasi.

Tidak heran jika teman-teman seangkatan Prabowo di TNI banyak yang fanatik mendukung Prabowo. Di mata mereka, Prabowo pemimpin yang bagus, tegas, berani dan amat layak memimpin bangsa Indonesia.

Baca juga : Perang Propaganda Semakin Panas

Sebaliknya, di mata mereka yang selama ini membantu pemerintahan Jokowi-JK dalam beragam posisi/jabatan, Jokowi adalah sosok yang bagus, punya visi-misi, pekerja keras, jujur dan bersih. Ia sangat layak menjabat Presiden lagi untuk menuntaskan program-progran kerjanya yang belum selesai.

Dilandasi oleh persepsi yang saling “ bertabrakan” ini. Kubu 02 sejak dini curiga bahwa mereka akan dicurangi dalam Pilpres 2019. Lembaga-lembaga survei dan media dicurigai bagian dari konspirasi untuk memenangkan Paslon 01.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.