Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perang Propaganda Semakin Panas

Sabtu, 6 April 2019 06:53 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu 12 hari lagi. Bagi kontestan, apalagi capres dan cawapres, ini moment yang sangat menegangkan, dan sangat stressfull.

Dalam tempo 12 hari lagi, nasib Anda ditentukan: terpental sebagai capres/cawapres atau Anda bakal jadi penghuni Istana (lagi). Anda bakal duduk di kursi Senayan yang empuk, atau buyar impian Anda.

Jika kalah, bersiaplah bayar utang, pusing tujuh keliling, bahkan mungkin saja kena stroke. Ya, permainan politik itu keras, disamping (adakalanya) sadis.

Baca juga : Kuncinya Di Tangan TNI Dan Polri

Tidak heran tidak sedikit pemain politik menggunakan segala cara untuk memenangkan pertempuran.

Salah satu cara/ taktik yang dimainkan dalam perpolitikan adalah meramu secara cantik, lalu melempar propaganda dan perang urat saraf alias psywar ke arah lawan.

Propaganda beda dengan perang urat saraf (psywar). Perang urat saraf bertujuan untuk melemaskan saraf atau jantung lawan, sehingga lawan loyo, kehilangan konsentrasi, nafsu makan pun drop.

Baca juga : Kasus Siti Aisyah Jangan Digoreng

Atau untuk menjungkir-balikkan belief (kepercayaan) lawan tentang hal-hal penting, sehingga rakyat berbelok arah: dari mendukung kubu A berbelok ke kubu B.

Pada Perang Dunia II, misalnya, pihak Sekutu konsentrasi pasukan Nazi dengan selebaran dari udara. Isi selebaran mempertanyakan buat apa kalian jauh-jauh berperang di negara asing.

Apakah Anda tidak sadar ketika Anda diterjunkan di negara asing dengan tujuan yang tidak jelas, isteri atau kekasih Anda sedang berpelukan/selingkuh dengan Komandan Anda di kampungnya?

Baca juga : Robertus, Kebebasan Yang Kebablasan

“Pikirkanlah anak dan isteri Anda di kampung yang begitu jauh sementara nyawa Anda tidak menentu!” Menjelang Pemilu yang tinggal 12 hari ini, perang propaganda dan psywar antar 2 kubu semakin intensif dan semakin panas.

Konten propaganda/ psywar pun makin gila-gilaan, sehingga membuat publik geleng-geleng kepala, dan tidak lagi bisa menbedakan mana informasi yang benar dan mana yang palsu bahkan hanya fabrikasi pihak tertentu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.