Dark/Light Mode

Berkat Produk Tembakau Alternatif, Prevalensi Merokok di Selandia Baru Turun Drastis

Kamis, 13 Oktober 2022 17:44 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

 Sebelumnya 
Namun, lanjut Marewa, semenjak produk tembakau alternatif diperkenalkan pada 2015, prevalensi merokok di Selandia Baru menurun drastis. Pada 2020, persentase prevalensi merokok mencapai 10,9 persen, dan terus turun menjadi 9,4 persen di tahun berikutnya.

Penurunan tersebut juga dipengaruhi kebijakan Pemerintah Selandia Baru yang melakukan amandemen terhadap Undang-Undang Lingkungan Bebas Asap dan Produk Teregulasi pada 11 November 2020 lalu.

Baca juga : Produk PT BAMS Tembus Pasar Internasional dan Jadi Makanan Ransum TNI AU

Amandemen tersebut mencakup poin tentang produk tembakau alternatif. Berkat amandemen tersebut, Pemerintah Selandia Baru memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa rokok elektrik atau vape dan produk tembakau alternatif lainnya.

Seperti produk tembakau yang dipanaskan dapat dijadikan pilihan bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti dari kebiasaannya.

Baca juga : KBRI Tokyo Perkenalkan Kesenian Bali di Pulau Enoshima Bali Sunset

Ketentuan baru tersebut juga mencakup larangan menjual produk tembakau alternatif kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

“Perdana menteri dan menteri kesehatan telah membuat pernyataan publik untuk mendorong perokok dewasa beralih ke produk tembakau alternatif,” ujar Marewa.

Baca juga : Sandiaga Yakin Bisa Kurangi Pengangguran 

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Profesor dari Fakultas Hukum dan Ketua Dewan Penasihat Pusat Hukum, Kebijakan, dan Etika Kesehatan di Universitas Ottawa David Sweanor menambahkan Selandia Baru sudah membuktikan bahwa produk tembakau alternatif mampu menurunkan angka perokok.

“Kita bisa menyaksikan bahwa tingkat merokok mengalami penurunan. Ini kisah sukses yang luar biasa,” ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.