Dark/Light Mode

Awas! Aplikasi Kencan Online Bisa Rusak Kesehatan Mental

Selasa, 25 Oktober 2022 13:05 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Aplikasi kencan online makin marak seiring pesatnya pemanfaatan internet di Indonesia. Namun perlu diingat bahwa aplikasi kencan online ini punya dampak buruk. Salah satunya, memicu kerusakan mental bagi para penggunanya.

Ahli Psikologi Universitas Andalas Rozi Sastra Purna menerangkan, ada banyak motif seseorang menggunakan aplikasi kencan daring (online).

Ada yang mencari pasangan hidup atau menemukan teman baru. Banyak juga yang motifnya hanya untuk mengisi waktu senggang.

Baca juga : Buka Tiktok Jangan Cuma Joget, Bisa Jualan Juga

"Bisa untuk menambah relasi, atau sekedar kesenangan maupun iseng," katanya dalam webinar bertajuk “Ancaman Penipuan dan Kekerasan Seksual di Balik Aplikasi Kencan Daring” di Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip Selasa (25/10).

Rozi mengungkapkan, aplikasi kencan daring banyak juga dimanfaatkan oleh individu untuk mencari rekan bisnis lewat aplikasi ini.

Di sisi lain, kendati aplikasi kencan daring memberi kemudahan dalam menjalin relasi dengan orang baru, aplikasi ini ternyata berdampak besar bagi kesehatan mental penggunanya.

Baca juga : Wamenkes: Komplikasi Diabetes Bisa Diramal Dengan Kedokteran Presisi

Alih-alih mendapat teman kencan, banyak pengguna aplikasi ini justru mengalami kecemasan, depresi, rendah diri, kesulitan mendapat pasangan hidup, hingga menjadi korban penipuan.

“Kejadian paling umum dari aplikasi kencan online ini adalah saat berkenalan dengan seseorang dengan tujuan membangun sebuah hubungan, kemudian berakhir dengan ghosting. Maka, ini akan menjadi pengalaman yang menyakitkan, sekaligus merusak mental,” ucap Rozi.

Content Creator dan Lifestyle Blogger Zilqiah Angraini mengatakan, yang patut diwaspadai dalam menggunakan aplikasi kencan daring adalah sikap kecanduan.

Baca juga : Imbal Hasil Obligasi AS Melesat, Rupiah Merana

Di kalangan perempuan, aplikasi ini berpotensi menimbulkan gangguan mental atau salah satu bentuk penyiksaan psikologis dalam sebuah hubungan interpersonal yang kerap disebut gaslighting.

“Aplikasi ini juga bisa menimbulkan potensi pelecehan seksual secara verbal. Misal, menggunakan kata-kata sapaan yang tidak sopan. Tak menutup kemungkinan juga timbul potensi kejahatan pidana, seperti penculikan,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.