Dark/Light Mode

Artopologi Gelar Pameran Seni Berbasis Teknologi Di Museum Nasional

Sabtu, 29 Oktober 2022 16:44 WIB
Pameran karya seni terintegrasi blockchain bertajuk REKAM MASA. Pameran itu digelar pada 28 Oktober hingga 6 November 2022 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. (Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka)
Pameran karya seni terintegrasi blockchain bertajuk REKAM MASA. Pameran itu digelar pada 28 Oktober hingga 6 November 2022 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. (Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Artopologi menggelar pameran karya seni terintegrasi blockchain bertajuk REKAM MASA. Pameran itu digelar pada 28 Oktober hingga 6 November 2022 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Tak hanya mengangkat karya dan peristiwa seni di ruang pamernya, REKAM MASA juga memperkenalkan kelebihan teknologi blockchain untuk merekam portofolio seorang seniman, jejak sebuah karya dan menyimpan sertifikat keasliannya dalam bentuk digital.

REKAM MASA adalah sebuah pameran yang mengambil tema perjalanan waktu antara seni yang berpadu dengan teknologi. Makna ‘Rekam Masa’ juga mengacu pada stempel waktu (time stamps).

Time stamp, menjadi landasan teknologi blockchain, di mana setiap karya seni dalam pameran ini terintegrasi ke dalam jaringan tersebut.

Baca juga : Zaidan/Felisha Terhenti Di Perempatfinal

Teknologi ini dikenal unggul untuk mencatat sejarah data karya dan peristiwa seni, karena aman, transparan, otomatis, dan terdesentralisasi.

Karena itu, integrasi antara seni dengan teknologi adalah keniscayaan untuk mendorong perkembangan dunia seni itu sendiri bertumbuh mengikuti zaman.

Karya seni fisik yang ditampilkan dalam REKAM MASA, di antaranya lukisan, fotografi, patung, instalasi, pertunjukan, serta fashion masterpiece dari para seniman senior seperti Teguh Ostenrik, Galam Zulkifli, Dipo Andy, Mang Moel, FJ Kunting, Rinaldy Yunardi, Didi Budiarjo, Ghea Panggabean, Joshua Irwandi, dan para seniman muda lainnya.

Juga terdapat sajian karya seni digital dan instalasi art wedding. Pada kesempatan sama, juga diluncurkan marketplace (lokapasar) Artopologi.com sebagai platform bertemunya para pencipta dan pecinta seni.

Baca juga : Wamenkeu Suahasil: APBN Jadi Garda Terdepan Jaga Perekonomian Nasional

Sekaligus, penyedia layanan sertifikasi keaslian digital berbasis blockchain untuk karya seni fisik. Seperti, lukisan, patung, instalasi seni, objek seni, yang bersifat unik atau tidak ada duanya.

Founder Artopologi, Intan Wibisono mengatakan, penyelenggaraan pameran ini didorong oleh semangat mendukung konvergensi dunia seni dengan teknologi.

“Berangkat dari keinginan untuk berkontribusi dalam dunia seni, kami ingin menghubungkan ekosistem seni dengan inovasi teknologi, sebagai gerbang baru pembuka jalan bagi seni untuk terus tumbuh dan bergerak maju,” papar Intan, pada konferensi pers REKAM MASA, Pameran Seni Terintegrasi Blockchain dan peluncuran marketplace (lokapasar) Artopologi.com, di Museum Nasional Indonesia, Jumat (28/10).

Ia menjelaskan saat ini teknologi telah bergerak menuju Web3 yang merupakan generasi ketiga dari jaringan internet.

Baca juga : Desak PSSI Gelar KLB, Ketegasan Persis Solo Dipuji

Artopologi, kata Intan, ingin mengambil andil dalam membantu para seniman dan pecinta seni mengadopsi teknologi Web3.

Setiap karya seni yang ditampilkan akan didaftarkan di blockchain untuk mendapatkan sertifikat digital yang menjamin keotentikannya.

"Certificate of Authenticity (COA) ini juga berfungsi mengoptimalkan perlindungan hak penciptanya, sekaligus memberikan rasa aman bagi pecinta seni yang mengoleksi karya tersebut,” lanjut Intan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.