Dark/Light Mode

Dokter Anak Bantah Kabar Air Galon Guna Ulang Sebabkan Autisme

Senin, 7 Agustus 2023 23:41 WIB
Ilustrasi air galon guna ulang. (Foto: Ist)
Ilustrasi air galon guna ulang. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belakangan ini ramai di pemberitaan tentang penggunaan wadah kemasan pangan, khususnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon guna ulang diisukan berbahaya bagi ibu hamil dan anak. Bahkan disebut dapat menyebabkan autis pada anak. Namun kabar ini dibantah oleh pakar kesehatan.

Dokter yang juga spesialis anak konsultan tumbuh kembang Prof Rini Sekartini menegaskan bahwa air kemasan galon sifatnya aman untuk dikonsumsi karena sudah mendapat izin dari BPOM. 

“Air galon yang sudah diijinkan dari BPOM harusnya aman untuk dikonsumsi,” tutur dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta ini.

Rini menambahkan air kemasan galon tidak ada hubungannya dengan penyebab autis. Menurutnya, autis itu multifactor dan tidak terkait asupan makanan dan minuman. 

“Tidak bisa, penyebab autis multi factor, tidak terkait asupan makanan atau minuman,” jelasnya.

Baca juga : Tersangkakan Kabasarnas, TNI Sejalan Dengan KPK

Selaras dengan Rini, Dokter Spesialis anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak, dr Bernie Endyarni Medise menegaskan bahwa tidak pernah ada anak menjadi autis karena mengkonsumsi air galon guna ulang.

“Yang mengatakan autis itu karena ibunya waktu hamil terlalu banyak minum air galon guna ulang itu jelas salah. Tidak ada hubungannya itu,” tuturnya.

Sementara itu, dokter spesialis kandungan yang juga Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr Muhammad Alamsyah memastikan air dari AMDK galon aman dikonsumsi para ibu hamil dan anak balita. Kabar yang beredar itu, disebut tidak terbukti kebenarannya. 

"Sampai saat ini saya tidak pernah menemukan terkait hal tersebut. Jadi jangan khawatir," tegasnya.

Alamsyah menghimbau untuk para ibu untuk lebih memperhatikan asupan gizinya ketika hamil. 

Baca juga : Konsumsi Air Dalam Kemasan Tidak Sebabkan Obesitas

“Sebab, jika kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi, ia akan melahirkan outcome yang sangat berpengaruh pada bayi, sehingga bayi menjadi kecil. Gizi ibu yang buruk juga menyebabkan janin akan kehilangan peluang untuk memperoleh pembentukan otak yang optimal,” katanya.

Dari segi kemasan, AMDK galon menurut Ahli Kimia sekaligus pakar polimer dari ITB DR Akhmad Zainal Abidin, AMDK galon sudah terjamin keamanannya. 

Karena zat kimia yang dipakai dalam pembuatan kemasan kadarnya masih sangat rendah. Bahkan jika AMDK galon polikarbonat terjemur kadar migrasinya juga masih sangat jauh dibawah ambang batas.

“Migrasi BPA dari galon guna ulang ke produk air di dalamnya itu masih seperseratus dari kadar maksimum yang diizinkan. Termasuk sampel galon yang terjemur sinar matahari, meski memang ditemukan adanya kandungan migrasi yang lebih tinggi dari yang ditempatkan di tempat yang tidak terkena matahari, namun kadarnya juga masih jauh di bawah batas maksimum yang diizinkan,” tegas Zainal.

Sementara itu, Dosen Biokimia dari Fakultas MIPA, IPB Syaefudin, menjelaskan, kandungan BPA yang tidak sengaja terkonsumsi oleh manusia sejatinya akan dikeluarkan melalui urin dan tidak akan meninggalkan sisa. 

Baca juga : Sering Ditanya Cawapres Ganjar, Mega Bilang Sabar

Menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang BPA ini karena seluruh zat kimia yang terkonsumsi secara tidak sengaja akan dikeluarkan melalui urin. Terlebih jika kandungan zat kimia yang terkonsumsi masih dibawah ambang batas aman.

Jika BPA tidak sengaja dikonsumsi oleh kita tubuh kita, maka dari air minum dalam kemasan yang mengandung BPA itu juga akan dikeluarkan melalui urin. 

"Tubuh manusia memiliki mekanisme yang sangat canggih untuk menangkal racun dalam jumlah yang kecil dalam tubuh," katanya.

Syaefudin menambahkan zat kimia berbahaya yang tidak sengaja dikonsumsi tubuh akan diproses oleh hati. Ada proses glukoronidase di hati, di mana terdapat enzim yang mengubah BPA itu menjadi senyawa lain yang mudah dikeluarkan tubuh lewat urin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.