Dark/Light Mode

Literasi Sehat, Penting Kenali Jenis Batuk Dan Penanganannya

Minggu, 23 Juni 2024 20:44 WIB
Literasi Sehat, Penting Kenali Jenis Batuk Dan Penanganannya

RM.id  Rakyat Merdeka - Batuk merupakan keluhan umum dialami masyarakat yang tergolong ringan, karena itu biasanya hampir semua melakukan swamedikasi alias melakukan pengobatan sendiri.

Tetapi, swamedikasi pun berpotensi berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Karena itu masyarakat juga perlu mengenali berbagai jenis batuk dan penanganannya yang tepat.

Dikatakan dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, mengatakan bahwa batuk adalah tindakan refleks dari saluran pernapasan yang digunakan untuk membersihkan saluran napas atas.

“Penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda, tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari 2 minggu termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter,” ungkap Rio, sapaan akrab Patriotika.

Menurutnya, batuk yang sifatnya akut (berlangsung hanya beberapa hari sampai 2 minggu) yang paling umum dialami, dan biasanya jenisnya adalah batuk produktif (batuk berdahak), dan batuk nonproduktif (batuk kering).

Baca juga : Satgas Habema Patroli Sambil Gelar Pengobatan Keliling Di Intan Jaya

Lebih lanjut Rio mengatakan, kedua batuk ini jamak terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok.

Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter/ dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering.

Yang perlu lebih diwaspadai adalah batuk produktif atau nonproduktif yang dialami hanya di malam hari (nokturnal), karena selain dari sebab yang disebut di atas, bisa juga menjadi gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan.

Salah satu yang menarik dari jenis batuk adalah batuk psikogenik, yaitu batuk yang bukan disebabkan penyakit fisik, tapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik terjadi pada pikiran dan tubuh.

Sering juga disebut habit cough atau batuk kebiasaan, situasi yang membuat gugup, panik dan tidak nyaman, udara dingin, bahkan jika di sekitarnya ada orang batuk bisa menyebabkan tercetusnya batuk seperti ini.

Baca juga : Di 2029, PPP Yakin Kembali Ke Senayan

Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak berespon terhadap terapi konvensional, namun tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratasi.

Terkait hal ini, Rio mengingatkan masyarakat, untuk jangan lengah mewaspadai tanda-tanda batuk kronis dan batuk yang disebabkan penyakit yang menyerang paru-paru.

“Jika batuk terasa parah disertai demam, menyebabkan sulit bernapas, nyeri dada, sulit makan, terdapat penurunan berat badan, bahkan mengeluarkan darah, bisa jadi penyebabnya adalah chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan (pertussis), atau bahkan tuberkulosis atau TB.

"Karena itu jangan lalai menangani gejala-gejala parah, terutama jika batuk sudah dialami menetap selama lebih dari dua minggu,” papar RIo.

Di negara berkembang yang kebiasaan merokok warganya terbilang tinggi, batuk adalah gangguan kesehatan yang levelnya bisa beragam. Dari yang akut karena kualitas udara yang buruk, iritasi asap rokok dan alergen yang terkandung dalam udara yang terhirup, common Sementara itu dr. Elizabeth Angelina Tjandra, dokter medis PT Bintang Toedjoe menyarankan untuk tetap bijak dalam memilih obat untuk swamedikasi.

Baca juga : Menteri Siti: Perhutanan Sosial Upaya Wujudkan Keadilan Pengelolaan Lahan

Untuk meredakan batuk akut, Elizabeth untuk memperhatikan untuk mengonsumsi obat-obat yang diperuntukkan untuk dijual bebas (OTC) untuk batuk dan menggunakannya sesuai dosis yang dianjurkan di kemasan.

"Hindari membeli sendiri obat-obatan yang tidak dijual bebas dan obat yang memerlukan resep dari dokter. Kini ada obat batuk dengan kemasan satu dosis dan praktis, sebaiknya pilih obat OTC yang sesuai dengan aktivitas.” pungkas Elizabeth.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.