Pentingnya Budaya Komunikatif Dalam Keluarga, Ini Kata Psikolog

RM.id  Rakyat Merdeka - Peran dan fungsi komunikasi dalam keluarga tak bisa dianggap remeh. Kebiasaan berbicara dan mengemukakan pendapat di lingkup keluarga berpengaruh pada tumbuh kembang serta masa depan buah hati.

Psikolog Anak dan Pendidikan Dian Nirmala mengungkapkan, masih ditemukan permasalahan komunikasi yakni ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri dengan terbuka kepada satu sama lain. Ini menjadi tantangan terbesar bagi orang tua. Selain itu, unsur budaya juga mempengaruhi pola komunikasi orang tua dan anak.

“Di Indonesia itu budayanya nggak pernah langsung terbuka untuk ngomong ke masalah intinya apa, harus basa-basi dulu, ngomong hal lain dulu, ngomong masalah orang lain dulu,” ungkap Dian di sela konferensi pers virtual kampanye #UngkapkanDenganOreo sekaligus peluncuran varian terbaru Oreo Edisi Spesial Huruf, Rabu (1/7).

Padahal, menurutnya, komunikasi antar anak dan orang tua berpengaruh pada tumbuh kembang dan akan terbawa hingga ke masa dewasa anak. Jika komunikasi lancar, anak akan timbul rasa percaya diri, lebih kreatif dan berani mencoba tantangan.

Baca juga : Pentingnya Kelembagaan BPIP Bukan Tafsir Pancasila

Jika yang terjadi sebaliknya, maka akan muncul kesalahpahaman, salah menilai dan keliru dalam bersikap. Lalu menimbulkan potensi masalah besar.

“Maka, keluarga diharapkan jadi wadah untuk anak menghadapi konflik karena di rumah itu kan biasa ada perbedaan pendapat dan pandangan. Kalau anak nggak biasa menghadapi konflik, ke depannya rentetan masalahnya akan panjang sekali,” jelas Dian.

Menurutnya, banyak cara untuk memancing anak mulai berkomunikasi. Misalnya, mengajak anak bermain, terlibat aktivitas tentu akan ada komunikasi.

“Suasana menyenangkan itu berpengaruh pada tumbuh kembang dan relasi anak. Tumbuh kembang mengasah anak untuk keterampilannya, kreativitas, gagasan, dan apa yang jadi minatnya. Kalau relasi, kegiatan yang berbasis aktivitas akan menjadi jembatan interaksi yang lebih dalam. Bonding itu rasa saling percaya, anak ke orang tua, orang tua ke anak,” ungkapnya.

Baca juga : Ini Kunci Kesembuhan Menteri BKS Dari Corona

“Kepercayaan ini bisa terwujud dengan cara kalau aktivitas dilakukan bersama supaya ada keterlibatan aktif karena dari situ ada ungkapan pendapat kalau sudah biasa jadinya lebih nyaman untuk mengungkapkan perasaan terdalam,” sambung Dian.

Head of Biscuit PT Mondelez Indonesia Maggie Effendy mengatakan, Oreo menghadirkan kampanye #UngkapkanDenganOreo, yang memberikan kesempatan bagi keluarga Indonesia untuk lebih komunikatif dan mampu mengekspresikan diri melalui cara yang kreatif dan menyenangkan.

“Semakin baik dan efektif komunikasi yang terjalin, maka akan membuat hubungan orang tua dan anak terasa menyenangkan dan penuh kehangatan," kata Maggie.

Menurut dia, perlu usaha dari kalangan orang tua untuk memancing anak lebih berani dalam mengekspresikan diri dan bercerita.

Baca juga : Perhutani Buka Lagi Objek Wisata Alam, Ini Daftarnya

“Kampanye ini diharapkan bisa menjadi cara yang kreatif dan menyenangkan untuk menjembatani kendala komunikasi antar orang tua dan anak guna mempererat ikatan keluarga. Hal ini bisa membuat setiap momen bersama menjadi lebih seru,” tutup Maggie. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.