Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tips Agar Koneksi Internetmu Tetap Lancar Dan Tak Lemot

Senin, 6 Juli 2020 23:46 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyebab internet lemot itu tidak tunggal tapi banyak faktor, mulai dari infrastruktur internet, interferensi jaringan, penggunaan data, traffic yang tinggi, faktor pemilihan perangkat dan kerusakan perangkat dan adanya faktor pengganggu di dalam ruangan dan lainnya.

Bahkan banyak yang percaya perlu trik mengutak-atik pengaturan pada handphone maupun laptop seperti mencabut dan memasang kembali kartu SIM, mode pesawat, mematikan jaringan sementara, mengubah pengaturan DNS, rutin me-reboot atau restart perangkat router dan lainnya sebagai solusi.

Dalam beberapa kasus seperti adanya interferensi signal wireless memang butuh restart, tapi umumnya lambatnya kecepatan akses sebenarnya dipicu oleh faktor lain, sehingga trik seperti itu kurang membawa dampak yang berarti.

Selain itu, ternyata masih banyak yang menganggap perangkat jaringan adalah satu kesatuan dengan layanan internet atau layanan Internet Service Provider (ISP)

Padahal, perangkat jaringan dan layanan internet merupakan dua hal yang berbeda namun melengkapi dan mendukung satu sama lain. Jadi peran penting dari perusahaan penyedia perangkat jaringan, seperti TP-Link Indonesia, adalah dalam hal penyediaan komponen perangkat jaringan yang handal dengan dukungan teknologi, spesifikasi dan fitur yang mendukung layanan internetnya.

Baca juga : Ekspor Buncis Tetap Laris Di Masa Pandemi

Berikut, tips yang diberikan TP-Link, dalam memilih router yang tepat.

“Agar penggunaannya mencukupi, perhitungkan jumlah bandwidth yang tersedia dengan jumlah perangkat yang akan menggunakan bandwidth tersebut," kata Yoshia, Marketing Manager TP-Link Indonesia kepada awak media. 

Menurut Yoshia, rendahnya kecepatan akses internet dari ISP tidak sebanding dengan jumlah perangkat yang terhubung.

Sebagai contoh, penggunaan paket internet 10 mbps yang dibagi untuk 10 perangkat di mana secara teori setiap perangkat akan mendapatkan kecepatan internet sebesar 1 Mbps.

Jika kecepatan akses internet tidak lebih dari 50 Mbps maka user dapat menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating fast ethernet (100 Mbps) tetapi jika kecepatan akses internet user sudah berada di atas nilai tersebut maka sebaiknya menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating gigabit etherent (1000 Mbps). Hal ini penting untuk memastikan tidak terjadi bottleneck yang mengakibatkan tidak optimalnya penyaluran bandwidth dari ISP ke gateway.

Baca juga : Jaga Kondisi Atlet, PBSI Gelar Home Turnamen

Penggunaan perangkat jaringan yang tidak sesuai karena tidak memperhatikan kebutuhan dasar pengguna. Contohnya, penggunaan router entry level untuk kegiatan bisnis atau perkantoran yang sudah tentu jumlah perangkat yang tersambung akan jauh lebih banyak melebihi spesifikasi hardware perangkat tersebut.

Pilih perangkat router yang mendukung dual band 2.4 GHz dan 5GHz agar performa lebih maksimal. Rata-rata router TP-Link memiliki kemampuan band steering otomatis yang membagi perangkat sesuai dengan band-nya secara otomatis. Hal ini akan mempengaruhi performa mengingat sekarang juga sudah banyak perangkat yang mendukung dual band.

Hal lain, pelajari topologi penempatan router yang optimal. Bahan-bahan di kantor seperti aluminium termasuk letak router bisa mempengaruhi kinerja router itu menjadi lebih buruk? Benar sekali, karena wireless dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik melalui udara maka halangan fisik dengan tingkat densitas tertentu akan melemahkan tingkat kekuatan signal sehingga faktor peletakan perangkat harus diperhatikan.

Rules dasarnya adalah memastikan perangakat diletakan di tengah ruangan dengan posisi berada pada ketinggian yang cukup agar tercipta kondisi line of sight antara pemancar dengan perangkat penerima tanpa ada halangan fisik.

Sebenarnya yang menjadi acuan kita dalam memilih router adalah aktivitas internet bukan jumlah user-nya. Meski begitu, Untuk aktivitas online ringan seperti browsing, bermain social media, download dan chatting dapat menggunakan router entry level seperti TL-WR840N. 

Baca juga : Proyek Infrastruktur Prioritas Tetap Jalan Di Masa Corona

Tetapi jika kebutuhan online seperti online gaming dan streaming yang tersambung sudah berada diatas nilai 10 hingga maksimal 20, maka disarankan untuk menggunakan perangkat router mid-high yang memiliki kemampuan dual band seperti produk Archer/Deco.

Untuk pengguna dengan luas area kecil dapat menggunakan router kelas basic/entry dengan memperhatikan batasan jumlah user dan kecepatan akses yang dimiliki. Untuk area yang cukup luas dengan dinding tebal dapat menggunakan router high power seperti TL-WR841HP dan Archer C58HP atau kombinasi router dengan extender seperti Archer C60 dan RE450. 

Sedangkan bila menginginkan all in one solution untuk area luas dengan aktivitas online yang cukup banyak dan berat, dapat menggunakan Mesh Router seperti Deco E4 dan Deco M5. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.