Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Abdul Fatahul Alim, Pustakawan Perpusnas
Salim, Kebiasaan Kecil Yang Punya Pengaruh Besar
Selasa, 6 Juli 2021 17:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Memberi salam dan salim (cium tangan) di kalangan anak muda semakin luntur. Di tengah arus globalisasi ini, para anak muda cenderung menunjukkan sikap tak acuh terhadap pribadi yang semestinya dihormati.
Kondisi tersebut kini diperparah dengan pandemi Covid-19, yang banyak kegiatan tatap muka dan pertemuan fisik dibatasi. Lihatlah, seperti proses kegiatan belajar mengajar menjadi proses Pembelajaran Jarak Jauh. Meski terhubung secara online, tetap saja interaksi siswa dengan guru terasa berbeda.
Baca juga : Kwitang, Oase Di Kota Metropolitan
Perubahan kondisi ini dikhawatirkan dapat memengaruhi nilai sosial kultural yang sudah lama terbentuk di masyarakat, dan pada akhirnya (bukan tidak mungkin) dapat menggerus budaya salim yang membutuhkan kontak fisik dalam penerapannya. Memang, kesehatan adalah yang utama. Namun, melihat kehidupan normal baru ini, di tengah tren gaya hidup modern dan ancaman neoliberalisme, para pendidik dan orang tua diharapkan bisa memerhatikan hal ini. Semoga saja, kondisi seperti ini tidak membuat hubungan kedekatan anak kepada orang tua atau murid kepada guru semakin jauh.
Kearifan Lokal
Salim merupakan kearifan lokal yang sudah menjadi identitas dan kepribadian bangsa Indonesia. Memang, di dunia internasional, salim ini sering dianggap sebagai hal “aneh”. Contohnya seperti saat ada atlet Indonesia yang mencium tangan pelatih usai pertandingan. Bagi warga negara lain yang asing, ini akan terasa aneh.
Baca juga : Tuntutan Edhy Prabowo Sama Kaya Kades Yang Korupsi, ICW: Menghina Rasa Keadilan!
Negara lain, seperti Eropa dan Amerika, memang mengenal tradisi cium tangan. Namun, bukan untuk kepada yang lebih tua. Mereka lebih sering meragakannya kepada wanita pujaan hatinya sebagai rasa hormat dan kagum sebagai lawan jenis. Perlakuan ini menjadi berbeda ketika berhadapan dengan sikap asli orang Indonesia dalam menghormati orang tua.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya