Dark/Light Mode

Dituduh Mengcovidkan Pasien, Ini Jawaban RSUD Cipayung

Senin, 21 Februari 2022 21:01 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - RSUD Cipayung Jakarta Timur menepis kabar yang menyebutkan pihaknya mengcovidkan pasien. Kabar tersebut sebelumnya diunggah akun TikTok @tirtasiregar.

Direktur RSUD Cipayung Dr. Ekonugroho Budhi Prasetyo menjelaskan, kasus tersebut berawal ketika pasien berinisial M berobat ke RSUD Cipayung pada 16 Februari 2022, pukul 22.15 WIB.

Wanita 64 tahun itu mengeluh batuk dan sesak sejak satu minggu sebelumnya. M juga membawa hasil pemeriksaan swab rapid antigen yang dilakukan lima hari sebelumnya dengan hasil negatif.

Baca juga : Hari ini, Pasien Rawat Inap Wisma Atlet Tambah 247 Orang

Namun berdasarkan pemeriksaan dokter dan mempertimbangkan kondisi pasien, RSUD Cipayung pun berencana melakukan rapid antigen ulang sekaligus akan dilakukan pemeriksaan PCR. Sebab, selain berusia lanjut, M juga mempunyai komorbid atau penyakit bawaan berupa hipertensi dan asma.

"Hal ini (rapid antigen ulang dan PCR) semata-mata agar pasien mendapat penanganan yang sesuai dengan jenis sakit dan kebutuhan pengobatannya,” kata Dr. Ekonugroho Budhi Prasetyo dalam siaran pers Pemprov DKI, Senin (21/2).

Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan agar tempat perawatan sesuai. Dengan begitu, pasien Covid-19 tidak bercampur tempat perawatan dengan pasien bukan Covid-19.

Baca juga : Kurikulum Merdeka Jadi Jawaban Untuk Atasi Krisis Pembelajaran

"Namun keluarga pasien menganggap bahwa prosedur tersebut sebagai mengcovidkan pasien. Keluarga menolak mengikuti rencana penanganan pasien dan selanjutnya membawa pulang pasien," bebernya.

Dijelaskan Dr. Ekonugroho Budhi Prasetyo, kemampuan alat tes untuk mengetahui apakah seseorang benar menderita Covir-19 atau tidak, berbeda seiring perjalanan penyakit.

Secara umum, pemeriksaan dengan PCR mempunyai tingkat akurasi paling tinggi sehingga menjadi acuan utama untuk penegakan diagnosis Covid-19.

Baca juga : Dibanding Delta, Pasien Omicron Yang Dirawat Di RS Masih Rendah

Pemeriksaan rapid antigen pada awal sakit, bisa jadi memberikan hasil ‘masih negatif’ lantaan jumlah virus yang masih terlalu rendah untuk bisa dideteksi oleh tes rapid antigen, namun hanya bisa terdeteksi dengan tes PCR.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.