Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demi Transparansi Tata Kelola

Pengamat Dukung KPK Usut Dugaan Korupsi Formula E

Selasa, 22 Februari 2022 12:47 WIB
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah. (Foto: Istimewa)
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mendukung penuntasan kasus dugaan korupsi Formula E yang tengah diselidiki dan diproses oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Soal dugaan korupsinya ini kan masih berproses, harus dituntaskan juga. Saya mendukung diusut tuntas. Karena itu bagian dari transparansi tata kelola. Apakah benar di situ ada dugaan korupsi sebagaimana yang beredar selama ini?," tegas Trubus dalam keterangannya, Selasa (22/2).

Setidaknya, kata Trubus, lembaga antirasuah itu juga membantu Pemprov DKI untuk mengklarifikasi apakah ini dilakukan pada saat pengambilan kebijakan soal penganggaran Formula E.

"Kan kebijakannya dilakukan melalui DPRD yang dulu, periode sebelumnya. Jadi apakah mereka ini benar terlibat saat memasukkan anggaran Formula E. Karena pada saat itu kan anggarannya diketok pada saat anggota dewan yang sebelumnya," paparnya.

Baca juga : Aktivis Tagih Firli Usut Dugaan Korupsi Formula E

Kemudian, lanjut Trubus, paling tidak untuk memberi kepastian pembangunan penyelenggaraan Formula E. Selain itu, tambah dia, jika misalnya ada dugaan penyimpangan dalam proyek Formula E, maka oknum yang terlibat menerima aliran dana tersebut harus bertanggung jawab.

Baginya, Formula E mirip kebijakan pembangunan rumah DP Rp 0. Muncul pembeli tanahnya yang akhirnya jadi tersangka. Pengusutan tuntas kasus ini penting karena bagian dari tata kelola pemerintahan yang harus transparan. Supaya mereka-mereka yang terlibat punya tanggung jawab hukum dan memberi efek jera kepada yang lainnya.

"Karena kan penyelenggaraan sudah dipastikan Juni, cuma kan sampai sekarang lokasi realnya juga belum ada ya. kesannya kucing dalam karung. Ya seperti membeli apartemen atau rumah kan. Membeli desain, rumahnya belum ada. Dan itu hal wajar saja," tambahnya.

Trubus melanjutkan, di negara lain memang ada praktek demikian. Seperti Formula E juga tiketnya dijual walaupun belum ada sirkuit Formula E nya. "Tapi di luar ada on progress-nya. Kalau disini kan sama sekali belum ada, on progress nya belum ada. Bahkan masih rawa-rawa," herannya.

Baca juga : Geruduk KPK, Aktivis Desak Usut Tuntas Kasus Formula E

Trubus menilai penjualan tiket Formula E terlalu dini. Harusnya masyarakat ditunjukkan progress pembangunannya terlebih dahulu. Apalagi event Formula E adalah pertama kalinya.

"Penjualan tiket itu kalau pembangunannya on progress sampai 75 persen misalnya. Meski tidak salah juga, Pemprov DKI mungkin ingin menunjukkan sejauh mana animo masyarakat terhadap penyelenggaraan Formula E," tuturnya.

Yang kedua, lanjut dia, penjualan tiket Formula E itu harus ada konsekuensinya. Para pembeli harus diberikan laporan berkala mengenai perkembangan pembangunannya itu.

"Diberikan akses kepada mereka untuk bisa melihat sejauh mana perkembangan pembangunan track atau jalur rute balapnya," pungkasnya.

Baca juga : Transjakarta Tabrakan Lagi, Pengamat: Kok Masih Terjadi Sih

Diketahui, Ketua Dewan Pengarah Formula E Jakarta Tinton Soeprapto memaparkan, rencana pembangunan sirkuit Formula E Jakarta akan menggunakan tipe semi permanen. "Itulah sebabnya proses pembangunan sirkuit bisa lebih cepat tidak seperti pembangunan sirkuit Mandalika yang bisa mencapai 14 bulan," kata dia.

Selain itu, Tinton mengatakan, pengerasan tanah bisa jauh lebih cepat karena menggunakan sistem yang disebut kerucut dengan memasang bambu di area yang dikeraskan. "Kami optimis pengerjaan sirkuit bisa berjalan tepat waktu," tandasnya.

Sirkuit yang diberi nama Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) tersebut memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer berada di tengah-tengah kawasan Ancol. Sedangkan lebar sirkuit mencapai 16 meter dengan jumlah tikungan sebanyak 18 tikungan. Untuk trek lurus sebagai tempat adu cepat sepanjang 600 meter dengan arah lintasan clockwise atau searah jarum jam. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.