Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

DKI Tingkatkan Kewaspadaan Penularan Kasus Hepatitis Akut

Tunda Dulu Deh Anak-anak Bermain Di Tempat Umum

Jumat, 13 Mei 2022 07:06 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: ANTARA)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: ANTARA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Ibu Kota diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terpapar penyakit Hepatitis Akut.

Upaya itu salah satunya dapat dilakukan dengan menunda kegiatan anak-anak bermain di fasilitas umum. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak usia 1-6 tahun. Sampai hari ini, sudah ditemukan 21 kasus dan tiga anak meninggal dunia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah menetapkan kasus Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dan, diingatkannya, Hepatitis Akut tidak hanya menyasar ke anak-anak saja.

“Kita berharap yang meninggal tidak bertambah lagi,” ujar Riza, di Jakarta, kemarin.

Politisi Partai Gerindra ini meminta, warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dan, menghindari benda-benda yang biasa digunakan bersama di tempat umum. Salah satunya, tempat sajian makanan.

“Orangtua juga harus lebih mengawasi anak-anaknya. Kami imbau khususnya anak-anak, ditunda dahulu bermain di tempat umum seperti kolam renang bersama,” pesan Riza.

Pemprov DKI Jakarta sudah memerintahkan jajarannya untuk tidak menganggap enteng dan melaporkan perkembangan kasus Hepatitis Akut ke masyarakat.

Baca juga : Tingkatkan Ketahanan Nasional, Jangan Sampai Bisnis Digital Dikuasai Asing

“Semua penyakit harus kita lawan. Kita hadapi dengan terus memberikan pelayanan terbaik,” tegasnya.

Jika kasus Hepatitis Akut semakin meluas, Riza mengatakan, ada kemungkinan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online kembali diterapkan. Namun sejauh ini masih terus dipelajari.

Meski begitu, Riza menilai, hingga kini belum dibutuhkan pembentukan satuan tugas (satgas) Hepatitis Akut ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna melakukan evaluasi.

“Kita tunggu saja kebijakan dari Pemerintah Pusat atau Kemenkes,” ungkapnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia meminta, warga Ibu Kota tak panik.

Namun begitu, warga harus melakukan pencegahan penularan Hepatitis Akut. Salah satunya dengan menjaga kebersihan makanan.

“Masyarakat harus tingkatkan higienitas. Kalau makan atau jajan tentu pilih makanan yang bersih dan dimasak sempurna,” terang Dwi.

Menurut Dwi, berkaca pada penyakit hepatitis A, B, C, D dan E yang sudah ada sebelumnya. Penularan virus yang menyebabkan penyakit ini diduga kuat adalah melalui saluran pencernaan.

Baca juga : KBRI Addis Ababa Teken MoU Dengan 17 Perguruan Tinggi Indonesia

Untuk itu, Dwi meminta masyarakat rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, khususnya sebelum makan. Jika menyimpan makanan, letakkan di tempat tertutup rapat.

“Pilih makanan yang sehat, yang aman, yang kemudian tidak tercemar bakteri, misalnya sudah dihinggapi lalat,” katanya.

Dwi menerangkan, orang terkena gejala Hepatitis Akut di antaranya, kulit menguning, sakit perut, muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna kuning tua, dan gangguan fungsi hati.

Warga harus mengenali gejalanya. Jika muncul gejala seperti itu, dia menyarankan, sebaiknya segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dwi memastikan pihaknya terus memantau kondisi seluruh pasien yang punya gejala mengarah terpapar Hepatitis Akut.

Diungkap Dwi, Dinkes DKI sudah meminta fasilitas kesehatan untuk segera melakukan tes pada semua pasien yang bergejala. Jika masuk dalam golongan hepatitis A, B, C, D dan E, berarti pasien masih tergolong aman karena sudah ada obatnya.

“Tapi kalau tidak termasuk hepatitis A-E, sementara si pasien itu mengalami gejala mirip Hepatitis, itu yang perlu dievaluasi lebih lanjut,” jelasnya.

Baca juga : Hepatitis Akut Incar Anak Yang Belum Vaksin Covid

Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari menegaskan, pihaknya selalu siap menerima pasien Hepatitis Akut. Pihaknya menyiapkan dua rumah sakit rujukan. Yakni, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

Erizon mengatakan, sistem pelacakan kasus terhadap kasus Hepatitis Akut isudah dilaksanakan dengan melibatkan berbagai sektor. Mulai dari Kemenkes Dinas Kesehatan, Sudinkes, dan rumah sakit. Selain itu, paparnya, Pemprov DKI Jakarta, sudah memiliki sistem pelaporan kasus baru Hepatitis Akut.

Dari data tersebut, Pemprov DKI melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap pasien maupun keluarga orang yang berdekatan. “Seperti tracing Covid-19,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Erizon menyebut, Kemenkes juga telah membuat Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) sebagai alat pelaporan secara nasional yang masih terbatas di level puskesmas.

Sementara, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengungkapkan, pihaknya akan memanggil Dinkes untuk mendapatkan penjelasan tentang kasus Hepatitis Akut.

“Kami membutuhkan informasi yang lebih valid untuk menyikapi situasi kemunculan Hepatitis Akut,” ungkap Anggara.

Dari keterangan itu, lanjutnya, anggota dewan di daerah pemilihannya akan membantu mengedukasi masyarakat agar bisa melakukan tindakan pencegahan. [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.