Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Tingkatkan Ketahanan Nasional, Jangan Sampai Bisnis Digital Dikuasai Asing
Kamis, 12 Mei 2022 14:51 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Tak ingin hanya menjadi penonton di negeri sendiri di tengah pesatnya perkembangan teknologi internet dan bisnis digital global, Pemerintah Indonesia kini mendorong setiap warga negara Indonesia untuk mulai merambah bisnis di dunia digital.
Mereka diminta membanjiri loka pasar digital (marketplace) dengan barang-barang berkualitas produksi dalam negeri sendiri.
"Terutama bagi penggerak seperti pedagang dan pengusaha. Selain itu, setiap warga kini juga harus mempunyai satu website toko online, yang menjual produk-produk dalam negeri sendiri. Karena market kita sangat besar. Dan kita tidak ingin semua dikuasai dan diisi produk dari luar," ujar Managing Director Asia Media Prima (AMP) Group, Wahab Afwan, Kamis (12/5).
Hal itu, sempat dipaparkan Wahab dalam seminar online Literasi Digital yang diselenggarakan oleh kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Komisi I DPR RI, di Jakarta, pada 25 April 2022 lalu, melalui platform online Zoom Meeting.
Baca juga : Airlangga Rapat Maraton Pagi Sampai Sore Dengan 3 Kepala Daerah
Dibeberkannya, saat ini ada sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia yang harus segera melakukan akselerasi model bisnisnya. Dari semula bisnis konvensional, menjadi konvensional dan digital.
Soalnya,.dari jumlah yang besar itu, jika merujuk pada data dari Kementerian Kominfo RI, baru sekitar 30 ribu UMKM yang telah melakukan penjualan digital. Akselerasi model bisnis harus dilakukan untuk menjaga ketahanan nasional dari penjajahan bisnis digital para pemain global dari luar.
"Ini sejalan dengan visi Pemerintahan Presiden Jokowi, Menuju Indonesia Emas 2045. Berdaulat menjadi negara Emas, dan mendapatkan Emas di negeri sendiri dengan SDM sendiri," tutur Wahab, yang juga merupakan mantan Ketua Komite Tetap Advertising KADIN Indonesia ini.
AMP Grup, perusahaan digital tempat Wahab mengabdikan diri saat ini, telah berpengalaman dalam konsultasi pengembangan bisnis digital.
Baca juga : Muhadjir Ingatkan Akademisi Wujudkan Kesejahteraan Digital Di Indonesia
Menurut Wahab, pemanfaatan platform digital bagi UMKM bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana bagi pemula, seperti pemanfaatan QR Code dalam transaksi digital dan penggunaan aplikasi penjualan digital.
"Untuk yang telah lebih berpengalaman, UMKM bisa juga memanfaatkan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) untuk pemantauan dan perencanaan aktivitas bisnis di marketplace. Dengan aplikasi ini UMKM bisa memantau jumlah persedian bahan baku dan barang, serta membuat laporan keuangannya. Bagi UMKM yang sudah lebih maju lagi, bisa memanfaatkan aplikasi Virtual Reality (VR) untuk merancang visualisasi produknya," bebernya.
Wahab juga memaparkan, perkembangan dunia digital saat ini selain membuka peluang pasar, juga menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru.
Menurutnya, 5 top profesi di dunia digital saat ini adalah startup founder, artificial intelligence specialist, data scientist, full-stack engineer, dan application developer.
Baca juga : Jaga Kesehatan, Jaga Hati Jangan Gampang Emosi
Sedangkan lima ketrampilan dunia digital paling dibutuhkan saat ini adalah graphic designer, digital marketing, UI/UX designer, content writer, dan video maker.
"Pemerintah menargetkan agar pada 2024 mendatang, setidaknya 30 juta UMKM di Indonesia telah bergabung di dalam ekosistem digital, melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Kita mendukung program itu dan siap men-support dengan dukungan konsultasi maupun teknologi. Agar kita tidak ketinggalan dari bangsa lain dan pasar kita yang luar biasa besar ini, hanya menjadi tempat jualan pemain asing saja," tandas Wahab.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya