Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Protokol Penanganan Kudu Disiapkan
Hepatitis Akut Incar Anak Yang Belum Vaksin Covid
Kamis, 12 Mei 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Informasi bohong alias hoax yang menyesatkan seputar hepatitis akut di media sosial (medsos) masih beredar. Salah satunya, mengaitkan penyakit misterius itu pada anak akibat vaksin Covid-19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan informasi itu keliru.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik IDAI Anggraini Alam menyatakan, rata-rata anak yang tertular hepatitis akut juga belum pernah menerima vaksinasi Covid-19.
Baca juga : DKI Kaji Pembelajaran Online
Di Inggris, misalnya, 75 persen anak yang terkena hepatitis akut adalah balita yang memang belum masuk hitungan untuk menerima vaksin.
“Itu sudah jelas, bisa dipastikan tidak berhubungan sama sekali vaksin Covid-19 menyebabkan hepatitis misterius,” ujar Anggraini dalam diskusi virtual, kemarin.
Baca juga : Hepatitis Akut Tidak Berpeluang Jadi Pandemi
Dia juga membantah kabar bahwa hepatitis misterius yang menyerang anak berasal dari vaksin Covid-19 yang diterima orang tua mereka.
“Kenapa orang tuanya aman? Kenapa harus anaknya? Intinya, ini tidak ada hubungan sama sekali, hoax yang disangkut-sangkutkan saja,” tegasnya.
Baca juga : Puan Imbau Ortu Waspada Hepatitis Akut Dengan Jaga Pola Keseharian Anak
Anggraini pun meminta masyarakat berhati-hati menerima informasi di media sosial. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang tidak jelas sumbernya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya