Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pendatang Baru Berpeluang Menangkan Pilkada NTB

Rabu, 17 Juli 2019 19:55 WIB
Ilustrasi Pilkada. (Foto: Net)
Ilustrasi Pilkada. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2020 diyakini akan berlangsung seru. Hal ini dikatakan Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Didu, pilkada 2020 memberikan kesempatan bagi para pendatang baru bersaing menawarkan gagasan dan terobosan kepada masyarakat NTB. Sehingga berpeluang memenangkan pilkada.

Sebagai catatan. Pilkada 2020 sendiri akan diselenggarakan di tujuh kabupaten dan kota yang ada di NTB. Di antaranya Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Utara, Kota Mataram, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kabupaten Dompu.

Baca juga : DPD Berpeluang Rebut Kursi Ketua MPR

Didu beranggapan pilkada 2020 menjadi titik momentum bagi para pendatang baru. Sebab banyak petahana yang sudah tidak bisa mengikuti pertarungan. Lantaran sudah dua periode menjabat.

"Secara garis besar, masyarakat di seluruh kabupaten dan kota di NTB menginginkan ada pembaharuan dan perubahan. Tidak melulu orang itu lagi, itu lagi," ujar Didu di Mataram, Rabu (17/7).

M16 yang mengawal peta kontestasi pilkada di NTB dalam beberapa tahun terakhir melihat adanya kecenderungan masyarakat NTB yang lebih menginginkan perubahan. Didu mengambil contoh pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang awalnya tidak diunggulkan sebagai pendatang baru, justru keluar sebagai pemenang. Padahal, pasangan yang diusung PKS dan Demokrat itu bersaing dengan nama-nama yang relatif jauh lebih populer.

Baca juga : Pogba Berantem dengan Jesse Lingard

Tren perubahan semakin mengemuka tatkala pemilihan legislatif (pileg). Baik tingkat DPRD Provinsi NTB, DPRD kabupaten/kota, DPR RI, hingga DPD RI yang memunculkan nama-nama baru sebagai pemenang. "Trennya di NTB dalam beberapa tahun terakhir seperti itu, banyak pendatang baru yang justru sukses memikat hati masyarakat," kata Didu. 

Didu menilai tren kesuksesan para pendatang baru akan terjadi pada pilkada 2020, apabila nama-nama lama menganggap remeh kehadiran pendatang baru. Dia memandang, pendatang baru mampu mengubah kekurangan menjadi kelebihan. Hal ini yang tidak dimiliki para petahana yang kerap terbelenggu oleh zona nyaman 

"Para pendatang baru paham dirinya tidak sepopuler petahanan. Makanya dia maksimal turun ke lapangan, menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat," ulas Didu. 

Baca juga : Gojek Perkuat Layanan Pembayaran Non Tunai

Selain itu, para pendatang baru juga cenderung nothing to lose. Sehingga tidak begitu peduli tentang hasil akhir, melainkan berusaha semaksimal mungkin. Meski begitu, lanjut Didu, para pendatang baru juga harus tepat menggunakan strategi agar tepat sasaran. 

Didu mengatakan, para pendatang baru sebaiknya bermain pada ranah yang kerap diabaikan oleh para petahana yakni media sosial dan terobosan kampanye yang unik dan kreatif serta pola partisipatif.

"Dengan menggunakan pola-pola tersebut, masyarakat lebih merasa dilibatkan. Sudah tidak zamannya lagi kampanye dengan model konvensional, sudah ketinggalan zaman," pungkasnya. [MEN]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.