Dark/Light Mode

Sandiaga Tingkatkan Kemampuan Santri Dalam Wirausaha Melalui Digitalisasi

Jumat, 21 Oktober 2022 22:02 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendatangi Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/10).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendatangi Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendatangi Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Di sana Sandiaga melihat berbagai produk ekonomi kreatif yang dihasilkan dari para santri. Mulai dari kuliner, kriya hingga budidaya ikan.

Sandiaga mengatakan, momentum Hari Santri Nasional yang jatuh tanggal 22 Oktober 2022 mendatang tidak hanya sekedar seremonial. Sandiaga berharap ada peningkatan kemampuan bagi para santri untuk menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.

Baca juga : Bank DKI Terapkan Digitalisasi Pembayaran Di Pasar Rumput 

"Kami mendorong program Santri Digitalpreneur sebagai peningkatan kemampuan para santri. Kita berharap ini bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja saat kita menghadapi ancaman resesi tahun depan," kata Sandiaga, Kamis (20/10).

"Saya sepakat bahwa santri dan santriwati adalah garda terdepan dalam kita menghadapi resesi. Saya mendorong agar Hari Santri Nasional ini tidak hanya berhenti dalam acara seremonial belaka tapi kita akan tindaklanjuti dengan peningkatan kemampuan tata kelola ekonomi digital yang dikelola. Sehingga penciptaan 1,1 lapangan kerja tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja tahun 2024 bisa kita wujudkan dan direalisasikan," tegas Sandiaga.

Sandiaga meyakini kedepan santri bukan lagi sebagai pencari kerja melainkan pencipta lapangan kerja. Hal ini terbukti dari banyaknya produk-produk bernilai jual tinggi dihasilkan lewat tangan para santri di Pondok Pesantren Al-Hasaniyah.

Baca juga : Relawan Srikandi Ganjar Jatim Ajak Perempuan Berani Memulai Usaha

"Tadi yang saya lihat bernilai tambah, seperti ikan hias itu sudah diekspor sampai ke Kanada. Kedua adalah produk kopi itu juga adalah salah satu produk ekonomi kreatif unggulan, modifikasi costum karena ini juga sudah masuk ke dalam KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) desain kreasi produk. Juga kita lihat tadi ikan sebagai bahan dasar daripada kuliner, dan kriya itu adalah beberapa kerajinan berbasis kaligrafi yang juga kita tingkatkan digitalisasinya," lanjut Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga menargetkan tiap tahun ada 20 persen Pondok Pesantren bisa meningkat kemampuannya dalam mengadopsi digitalisasi.

"Kami sedang dalam proses pendataan dan total yang kami kunjungi rata-rata sudah memasuki era digitalisasi," terangnya.

Baca juga : Kementan Dorong Peningkatan Konsumsi Daging Ayam Dan Telur Nasional

Sementara Rahmat Fauzi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hasaniyah mengatakan, potensi-potensi yang dimiliki oleh para santri bisa menciptakan produk ekonomi kreatif. Untuk itu, pihak Pesantren secara terbuka memfasilitasi para santri untuk berkreasi dengan kemampuan yang dimiliki.

"Ini semua tergantung kepada potensinya santri jadi bukan karena pengasuhnya. Jadi pengasuh tidak menditeksi potensi tapi memberikan keleluasaan santri atas dasar potensi yang dimiliki," ungkap Rahmat Fauzi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.