Dark/Light Mode

DKI Akan Kucurkan Subsidi Dukung Program Air Bersih

Rabu, 16 November 2022 07:30 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. (Foto:  Khairizal Anwar/RM).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. (Foto: Khairizal Anwar/RM).

 Sebelumnya 
Untuk SPAM internal DKI Jakarta, paparnya, juga menggunakan skema pembiayaan bundling. Sedangkan SPAM Pesanggrahan Ciliwung yang kini dalam pelaksanaan manajemen konstruksi dibiayai oleh Penyertaan Modal Daerah (PMD) DKI Jakarta.

Menurut dia, skema pembiayaan bundling dapat mengakselerasi pembangunan SPAM di Ibu Kota untuk mencapai cakupan hingga 100 persen pada 2030.

“Untuk skema bundling, nantinya PAM Jaya dapat melakukan pembelian terhadap proyek. Dan, memiliki hak akses karena aset kerja sama dimiliki dan dikuasai oleh PAM Jaya. PAM Jaya juga memiliki hak untuk menghentikan kerja sama,” jelasnya.

Baca juga : Maruarar Sirait Dukung Erick Thohir Jadi Ketum PSSI

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, ada sejumlah kendala dalam melakukan pembangunan infrastruktur air minum dari hulu ke hilir di Indonesia, termasuk di Jakarta. Yakni, keterbatasan dana Pemerintah Pusat dan Daerah.

“Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19 yang menggerus keadaan fiskal kita,” kata Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Ditjen Kementerian PUPR, Meike Kencanawulan Martawidjaja.

Akibatnya, lanjut Meike, secara nasional baru 20,69 persen rumah tangga yang memiliki akses air minum, dari target 30 persen. Di Jakarta cakupan air perpipaan baru 65 persen. Untuk mengatasinya, perlu melibatkan swasta meski dalam kapasitas yang terbatas. Karena BUMN atau BUMD memiliki prioritas pengusahaan atas air.

Baca juga : Ganjar Dukung Putra Jokowi

“Sesuai dengan amanat Putusan MK Nomor 85/PUU-IX/2013 bahwa prioritas utama untuk pengusahaan atas air diberikan kepada BUMN/ BUMD,” terangnya.

Dia memastikan, skema kerja sama PAM Jaya dengan Moya Indonesia, masih dalam koridor benar. Karena, Moya hanya mengelola unit produksi untuk mengelola air baku atau air curah.

“Kerja sama ini melalui skema pembiayaan bundling, Moya diwajibkan membangun dan membiayai jaringan distribusi untuk mendukung SPAM Jatiluhur I-Hulu, SPAM Karian Serpong-Hulu dan IPA Buaran III. Adapun jaringan distribusi baru dan eksisting dioperasikan oleh PAM Jaya,” ucapnya.

Baca juga : MMS Group Indonesia Dukung Program Net Zero Emission

Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, pihaknya optimistis bisa memenuhi cakupan layanan air hingga 100 persen pada 2030. “Kita bicara 34 persen lagi cakupan lagi, atau kurang lebih sekitar 12 sampai 13 ribu liter per detik lagi yang dibutuhkan oleh Jakarta,” kata Arief.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.