Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kemacetan Di DKI Makin Parah
ASN Didorong Beri Contoh Gunakan Angkutan Umum
Minggu, 26 Februari 2023 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kemacetan di Jakarta semakin parah. Kondisinya lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Untuk mengatasinya, penggunaan angkutan umum harus ditingkatkan. Dan, hal tersebut sebaiknya dipelopori Aparatur Sipil Negara (ASN).
Lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia, TomTom Trafc Index menyebut, Jakarta menjadi kota nomor 29 paling macet dari 389 kota di dunia. Kemacetan itu semakin parah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, Jakarta berada di posisi 46. Dalam keterangannya, TomTom mengatakan ada dua kota di Asia Tenggara yang kemacetannya identik. Yakni Jakarta (Indonesia) dan Manila (Filipina).
Meski begitu tingkat kemacetan di Jakarta lebih baik ketimbang Manila. Di Jakarta, dibutuhkan 22 menit untuk menempuh 10 kilometer (km) jalan raya dengan kendaraan. Sedangkan di Manila membutuhkan waktu 27 menit.
Baca juga : Pemerintah Dorong Pelaku Industri Lakukan Pembangunan Berkelanjutan
TomTom Traffic Index menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemacetan. Di antaranya, kondisi infrastruktur jalan raya. Seperti, kondisi jalan, lebar jalan atau kapasitas jalan, hingga ketetapan pemerintah atas batas kecepatan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya akan mengatasi kemacetan di Ibu Kota yang semakin parah. Ia meminta masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum.
“Yuk rame-rame naik Transjakarta,” ajak Heru, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Pengguna Angkutan Umum Turun, Pemotor Naik Tajam
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengakui, kemacetan di Jakarta semakin meningkat. Menurut Syafrin, kemacetan meningkat karena umlah kendaraan bertambah cukup tinggi. Tidak hanya di Jakarta, tapi juga di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
Peningkatan jumlah kendaraan, lanjutnya, tidak seimbang dengan pembangunan dan penambahan panjang jalan di Jakarta. Jakarta hanya mampu mengembangkan jaringan jalan kurang dari 0,01 persen. Bentuknya berupa pelebaran jalan, pembangunan underpass, pembangunan u-turn dan pengembangan ruas jalan lain.
Kemacetan di Jakarta juga dikeluhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika bicara soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca juga : Kemenhub Dan Pemprov DKI Bahas Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan
“Jakarta sudah sangat padat, sangat macet, tapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki,” kata Jokowi saat Membuka Muktamar XVII PP Pemuda Muhammadiyah, di Balikpapan, Rabu (22/2).
Jokowi bilang, akan menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis, pariwisata dan ekonomi. Sedangkan IKN Nusantara menjadi kota pemerintahan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya