Dewan Pers

Dark/Light Mode

Banyak Warga Berobat Ke Luar Negeri

Dinkes Didorong Garap Potensi Medical Tourism

Jumat, 17 Maret 2023 07:30 WIB
Ketua Komisi E Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Iman Satria. (Foto: Dok. DPRD Provinsi DKI).
Ketua Komisi E Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Iman Satria. (Foto: Dok. DPRD Provinsi DKI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Kebon Sirih mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggarap potensi medical tourism di Ibu Kota. Sebab, banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Ketua Komisi E Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Iman Satria meminta, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di DKI Jakarta meningkatkan kualitas, baik fasilitas kesehatan maupun tenaga medis. Apalagi, Presiden Jokowi menyentil, banyak warga Indonesia berobat ke luar negeri.

“Merespons hal itu dari kami Komisi Ebersepakat untuk melakukan peninjauan-penin­jauan supaya rumah sakit aware, menangkap sinyal pesan dari Presiden Jokowi, agar mem­persiapkan diri menjadi rumah sakit handal,” ujarnya, di Ja­karta, kemarin.

Berita Terkait : Ini 5 Catatan Penting Prof. Tjandra, Soal Tren Berobat Ke Luar Negeri Di Indonesia

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastro­amidjojo meminta, Dinkes DKI mematangkan konsep Medical Tourism. Medical Tourism merupakan konsep penyediaan fasilitas kesehatan berstandar internasional sehingga men­dorong masyarakat mancane­gara datang untuk mendapatkan layanan kesehatan.

“Konsep ini sebenarnya bukan hal baru. Sejak dulu harapannya Jakarta serius mengimplementa­sikan medical tourism melalui RSUD di bawah Pemprov DKI Jakarta,” katanya.

Anggara menjelaskan, pe­layanan prima, ketersediaan sumber daya manusia dan stan­dar alat kesehatan merupa­kan kunci untuk mencapai hal tersebut.

Berita Terkait : Dubes RI Bulgaria Iwan Bogananta Bertemu Menteri Trenggono, Bahas Potensi Kerja Sama

“Komisi Eselalu mendorong RSUD, terutama yang besar-besar untuk bisa berbenah men­capai standar pelayanan yang maksimal. Kami di DPRD siap mendukung melalui fungsi ang­garan,” sebutnya.

Peningkatan kapasitas dapat dilaksanakan secara bertahap. Jika sudah ada satu RSUD yang berhasil mewujudkan Medical Tourism, dapat dijadikan referensi bagi RSUD lainnya.

“Tidak realistis kalau semua RSUD langsung bisa punya standar internasional. Satu per satu saja, secara bertahap,” imbuhnya.

Berita Terkait : BNPT Ajak 7 K/L di Bawah Kemenko Marves Dalam Konsep Pentahelix Penanggulangan Terorisme

Anggota Komisi E DPRD DKI, Ima Mahdiah meminta, pengelola RSUD terus memper­baiki kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ditekankannya, peningkatan fasilitas medis harus diikuti dengan peningkatan kualitas tenaga medis.

“Kalau kita beli alat medis baru tapi tidak didukung dengan SDM (Sumber Daya Mineral) yang bagus, ya percuma,” ujarnya.
 Selanjutnya