Dark/Light Mode

Tak Dianggap Lagi Di Gerindra

Sandi Mending Out

Kamis, 5 Januari 2023 06:50 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. (Foto: Istimewa).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjalanan politik Sandiaga Uno di Partai Gerindra sungguh dramatis. Dulu begitu luar biasa, kini Sandi sudah dianggap tidak istimewa lagi. Bahkan sejumlah kader sudah terang-terangan mempersilakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu, angkat kaki dari Gerindra.

Sindiran-sindiran muncul dari kalangan internal Gerindra sejak Sandi dianggap masih cawe-cawe urusan copras-capres. Padahal bagi Gerindra, keputusan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres sudah final. Sementara Sandi jusru masih mencari celah pencapresan dengan bermanuver lewat partai lain.

Eks cawapres Prabowo di Pilpres 2019 itu, dikabarkan pula bakal keluar dari Gerindra. Gosip yang beredar, Sandi akan menjadi kader PPP yang saat ini memang belum memiliki figur capres untuk diusung.

Ternyata, kabar Sandi bakal gabung PPP ini sudah diketahui Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Orang dekat Prabowo ini mengaku mendapatkan informasi bahkan Sandi akan hengkang dari seorang temannya di PPP.

Baca juga : Selamat Jalan King Pele

Meskipun informasi itu belum diketahui kebenarannya, Dasco mencium gelagat itu sudah ada. Misalnya, kata Dasco, Sandi lebih banyak hadir di acara partai lain dan sosialisasi calon presiden, ketimbang kegiatan internal Gerindra.

“Ya, itu nggak ada masalah jika ingin maju melalui partai lain, tapi harus jadi partai lain. Kita lihat belakangan yang bersangkutan lebih banyak hadir di acara partai lain dan untuk melakukan sosialisasi capres,” kata Dasco di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Dasco menegaskan, partainya tidak keberatan jika ada kader yang masih berambisi untuk maju sebagai capres. Kata dia, Gerindra tidak akan menghalangi-halangi dan bakal memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kader tersebut.

“Sebagai anak bangsa, kami, Pak Prabowo, tentunya tidak keberatan jika ada yang ingin ikut kontestasi Pilpres. Tentunya melalui mekanisme dan ketentuan yang ada,” ujarnya.

Baca juga : Ledakan Covid Gila-gilaan Di China, Bisa Jadi Gudang Varian Baru

Wakil Ketua DPR ini menegaskan, bagi Gerindra, kesetiaan adahal hal mendasar yang harus dipegang oleh setiap kader. “Tanpa ada kesetiaan, semua kelebihan seorang kader akan dikalikan dengan nol alias tidak ada nilainya sama sekali,” kata Dasco.

Ia merinci beberapa indikator yang digunakan partai berlogo kepala burung Garuda itu untuk memberikan penilaian kepada setiap kader. Diantaranya kecerdasan, keberanian, ketangkasan, popularitas, dan militansi. Masing-masing kriteria itu kemudian diberikan poin nilai 20. Semua indikator itu jika dikalikan akan menghasilkan nilai 100.

Namun, kata dia, ada satu indikator penting yang bikin semua indikator tadi tidak ada artinya. Yakni loyalitas. “Tanpa adanya loyalitas, maka nilai sempurna tersebut akan dikalikan dengan 0 (nol) alias menjadi hilang sama sekali,” tegasnya.

Baginya, loyalitas terhadap partai tidak bisa dibandingkan satu demi satu dengan variabel penilaian lainnya. “Loyalitas adalah variabel penentu bernilai atau tidaknya variabel-variabel yang lain,” bebernya.

Baca juga : Ditemukan Pingsan Di Toilet, Indra Bekti Kena Pendarahan Otak

Selain Dasco, elit partai Gerindra lainnya, seperti Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga cukup keras menjewer sosok yang dinilai tidak patuh kepada putusan partai. Sosok yang tidak patuh itu ditengarai mengarah ke Sandi, karena mbalelo dengan keputusan partai soal calon presiden yang diusung Gerindra, yakni Prabowo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.