Dark/Light Mode

Cegah Melonjaknya KLB Beragam Penyakit

Yuk, Ajak Anak-anak Ikut Imunisasi Gratis

Selasa, 16 Mei 2023 07:30 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati. (Foto: Facebook Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati. (Foto: Facebook Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) mengalami peningkatan. Untuk mencegah anak-anak terpapar jenis penyakit tersebut, para orangtua diimbau memberikan imunisasi lengkap kepada putra dan putrinya.

Direktorat Jenderal Pence­gahan dan Pengendalian Penya­kit Kementerian Kesehatan (Ke­menkes) mencatat peningkatan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) pada 2022. Penyakit tersebut memi­liki tingkat penularan yang tinggi serta dapat menimbulkan komplikasi, bahkan kematian.

Pada 2022, terjadi 1 KLB Polio cVPDV2, 64 KLB campak (naik 64 kali lipat dibandingkan 2021), 10 KLB rubela (naik 2 kali lipat) dan 126 KLB difteri (naik 3 kali lipat). KLB ini ter­jadi akibat rendahnya cakupan imunisasi rutin di berbagai daerah selama masa pandemi.

Baca juga : DPR Ajak Aparat Perkuat Integritas Dan Moralitas

Untuk mengantisipasi KLB PD3I, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong masyarakat untuk melengkapi imunisasi anak-anaknya.

“Imunisasi penting untuk me­lindungi anak-anak kita dari penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan kematian,” kata Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekretaris Daerah (Setda) DKI Widyastuti di pun­cak Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2023 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (13/5).

Widyastuti berharap, momentum Pekan Imunisasi Dunia dapat meningkatkan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat. Dijelaskannya, imunisasi bukan hanya untuk melindungi anak, namun melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Baca juga : Naik Ke Penyidikan, Rafael Alun Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menerangkan, beberapa penyakit kembali muncul dan meningkat seperti difteri, campak, TBC, dan sebagainya, karena cakupan imunisasi menurun selama 2020 dan 2021 akibat pandemi.

“Saat ini, puskesmas aktif ber­mitra dengan fasilitas kesehatan di wilayahnya untuk melakukan jemput bola dan imunisasi kejar untuk anak balita (sebelum lima tahun) yang belum lengkap imu­nisasinya,” kata Ani.

Ani mengajak RT, RW, kader, tokoh masyarakat dan tokoh agama berperan aktif untuk menggenjot cakupan imunisasi.

Baca juga : GMC Sumut Gelar Buka Puasa Bersama Dan Pemberian Santunan Untuk Anak-Anak Panti Asuhan

Kepala Seksi (Kasie) Survei­lans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama menegaskan, ter­lambat melakukan imunisasi lebih baik daripada tidak sama sekali. Terlebih, berdasarkan Surat Edaran (SE) Kemenkes terbaru, catch up imunisasi rutin lengkap tidak lagi hanya untuk usia 3 tahun tapi bisa untuk usia 59 bulan.

“Anak yang belum lengkap imunisasinya bisa dilengkapi sampai berusia kurang dari 5 tahun,” katanya.

Karena itu, Ngabila mengajak masyarakat untuk segera mem­bawa anaknya untuk melakukan imunisasi lengkap.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.