Dark/Light Mode

Untuk Atasi Banjir Di Cipayung

DKI Bangun Embung Bisa Jadi Destinasi Berwisata

Selasa, 6 Juni 2023 07:30 WIB
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar saat meninjau kerja bakti di proyek sodetan kali yang sempat terbengkalai di Kampung Sumur RT 02/RW 17 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (5/6/2023). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur)
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar saat meninjau kerja bakti di proyek sodetan kali yang sempat terbengkalai di Kampung Sumur RT 02/RW 17 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (5/6/2023). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur)

 Sebelumnya 
“Ini menjadi fokus buat kita untuk terus mengawal pembangunan embung Cipayung ini,” kata dia.

Toto berharap, di lokasi em­bung Cipayung dibangun jog­ging track sehingga warga bisa memanfaatkan sebagai sarana olahraga. Sekaligus bisa mem­berikan dampak ekonomi terh­adap warga setempat.

Hal serupa dilontarkan Ketua RW 03 Kelurahan Cipayung, Ab­dul Sitem. Dia menceritakan, sela­ma ini wilayahnya kerap tergenang dengan ketinggian antara 15-30 centimeter (cm) ketika hujan.

Baca juga : Tebar Kebaikan, Relawan Ganjar Milenial Center Bangun Paving Blok di Lebak Banten

“Hujan dua hingga tiga jam saja, sudah jadi genangan. Kami sangat senang aspirasi warga didengar. Apalagi Pak Wali Kota juga in­struksikan agar dilakukan pembuatan sumur resapan,” ujarnya.

Tidak hanya mengandalkan pembuatan embung. Pemkot Jaktim menyiapkan Ruang Ter­buka Hijau (RTH).

Kepala Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur Djauhar Arifin menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan 14 ta­man dan lima hutan kota menjadi kolam retensi. Belasan taman ini memiliki luasan kolam retensi 84.323 meter persegi dan lima hutan kota dengan luasan danau retensi 142.871 meter persegi. Sehingga totalnya mencapai 227.194 meter persegi.

Baca juga : Tenang, Ekonomi Kita Masih Kebal

“Salah satu fungsi taman dan hutan kota untuk mengendalikan banjir. Semua taman dan lima hutan kota berfungsi dengan baik,” kata Djauhar.

Djauhar menerangkan, fungsi ekologis RTH terdapat pada taman, hutan kota, jalur hi­jau dan pemakaman. Taman berfungsi sebagai penyegaran udara, mempengaruhi dan mem­perbaiki iklim mikro. Kemudian menyerap air hujan, pengen­dali banjir dan pengatur tata air. Selain itu, untuk memelihara ekosistem tertentu dan pelembut arsitektur bangunan.

Ia merincikan, 14 taman yang berpotensi sebagai pengendali banjir di Jaktim yakni RTH Ta­man Bambu Jalan Pagelarang, Setu, Cipayung seluas 2.458,72 meter persegi.

Baca juga : Penumpang Kapal Bisa Mudik Sekaligus Wisata

Taman Kembang Sepatu, Setu seluas 1.027 meter persegi. Ta­man Mandor Hasan, Bambu Apus seluas 455,61 meter persegi. Ta­man PPA Depsos 1 dan 2, Bambu Apus seluas 687,58 meter perse­gi. Taman Cempaka, Cilangkap 12,328,89 meter persegi.

Taman Bluntas Jalan Manunggal II, Ceger seluas 14.516 meter persegi. Taman Salix, Pondok Ranggon seluas 5.338 meter persegi. Taman Al Umar 1, Lubang Buaya seluas 943,50 meter persegi. Taman Kumis Kucing Jalan Kumis Kucing, Cibubur seluas 816,56 meter persegi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.