Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- KAI Group Raih Tiga Penghargaan, Raden Agus: Cambuk Untuk Lebih Baik
- Kemenkumham Banten Resmikan Blok Hunian Maximum Security Lapas Cilegon
- Kronologi Kecelakaan Maut Di Houling PT TMA Angsana, Tewaskan Sopir Truk Tambang
- Silaturahmi Ke Ponpes Roudhotul Mutaallimin Surabaya, Ganjar Dikenal Figur Merakyat Dan Ulet
- MedcoEnergi Raih 4 Penghargaan dari SKK Migas di Ajang ICIUOG 2023

RM.id Rakyat Merdeka - Pemprov DKI Jakarta menggandeng PT PLN (Persero) untuk mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan dengan mengelola sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Semoga kerja sama dengan PLN ini, secara perlahan dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan melalui RDF (Refused Derived Fue)," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (8/6).
Dikutip dari Antara, perjanjian kerja sama ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani antara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. Kemudian, antara Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono dengan Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara.
Baca juga : Bekerja Sama Dengan PLN, Pemprov DKI Olah Sampah Menjadi Energi Terbarukan
Kerja sama ini dilatarbelakangi permasalahan sampah di DKI Jakarta mengingat Jakarta dapat menghasilkan sampah lebih dari 7.500 ton per harinya. Diperlukan perubahan pola pengelolaan sampah, dari pola kumpul-angkut-buang menjadi pemanfaatan sampah sebagai sumber daya.
Pemprov DKI Jakarta berupaya menyediakan berbagai jenis fasilitas pengolahan sampah, baik fasilitas pengolahan yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) maupun fasilitas pengolahan BBJP seperti yang dikerjasamakan dengan PLN ini. Bahkan, PLN turut mendukung pembangunan fasilitas tersebut melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Heru menambahkan, kerja sama ini juga dalam rangka mengelola lingkungan, terutama sampah yang harus diselesaikan secara kolektif dan didukung oleh masyarakat Jakarta. Menurut dia, Jakarta merupakan barometer nasional sehingga menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang baik agar sampah dapat menjadi sumber daya, sekaligus meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca juga : Jaga Perilaku Di Ruang Digital, Jangan Sampai Jadi Korban Revenge Porn
Sementara, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengapresiasi, kerja sama ini karena PT PLN akan mendapat tambahan BBJP dari Jakarta. "Secara prinsip, kami ingin memastikan kehidupan generasi masa depan lebih baik lagi," katanya.
Salah satu yang dilakukan adalah mengatasi pemanasan global atau efek rumah kaca melalui transisi energi dari fosil ke energi terbarukan. "BBJP ini adalah bagian dari energi terbarukan karena nol emisi. Sehingga, BBJP ini dapat menjadi salah satu solusinya," kata Darmawan.
Darmawan menegaskan, pihaknya berkomitmen dalam transisi energi di Indonesia melalui peningkatan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Hal itu telah dilakukan dengan berbagai inisiatif, misalnya PLN sudah membuat roadmap untuk beralih ke energi hijau sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Baca juga : Hewan Kurban Mesti Sehat Dan Bebas PMK
Adapun targetnya adalah 51,6 persen tambahan pembangkit berbasis EBT atau sekitar 20,9 gigawatt (GW) hingga 2030, termasuk menggunakan BBJP dari hasil pengolahan sampah sebagai co-firing PLTU. Co-firing merupakan proses pembakaran pada PLTU menggunakan batu bara dan campuran bahan bakar biomassa pada waktu bersamaan dengan rasio tertentu.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya