Dark/Light Mode

Polusi Udara Di Jakarta Membahayakan Kesehatan

Uji Coba WFH Nggak Bakal Pengaruhi Layanan Publik

Minggu, 20 Agustus 2023 07:30 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: Facebook Prasetyo Edi Marsudi)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: Facebook Prasetyo Edi Marsudi)

 Sebelumnya 
Namun, dia mengimbau agar pegawai yang bekerja ke kantor atau Work From Office (WFO) harus menggunakan transportasi umum, sehingga upaya-upaya yang diterapkan bisa maksimal.

“Kita dalam keadaan krisis. Jadi, ketika WFO kita jelas me­ngurangi penggunaan kendaraan pribadi,” katanya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah menyiap­kan seluruh fasilitas kesehatan (faskes) untuk mengatasi dan mengantisipasi penyakit akibat kualitas udara.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, 44 Puskesmas kecamatan, 196 Puskesmas kelurahan, 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 196 rumah sakit di Jakarta akan memberikan layanan 24 jam bagi warga.

Baca juga : Kejagung Bakal Usut PT Sendawar Jaya

Ani bilang, penyakit yang ditimbulkan karena polusi udara belum termasuk kategori daru­rat. Hal itu disimpulkan, salah satunya dengan melihat tren kasus penyakit ISPA yang tidak mengalami kenaikan drastis.

“ISPA, pneumonia, asma dan lainnya, secara umum untuk 2023, tren kesakitannya tidak berbeda dengan jumlah kasus sebelum pandemic Covid-19,” kata Ani.

Pada 2020 dan 2021 saat ter­jadi pandemi Covid-19, angka kesakitan relatif turun. Tapi pada 2023, tren angka kesakitannya masih relatif sama dibandingkan 2018 dan 2019.

Dengan kata lain, angka kesa­kitan tidak mengalami perubah­an signifikan, masih naik turun karena terpengaruh kondisi cuaca.

Baca juga : Kowarteg Ganjar Gelar Pengecekan Kesehatan Gratis Bareng Ibu-Ibu Dan Lansia

Untuk ISPA, terang Ani, Dinkes DKI Jakarta sudah me­miliki sistem pelaporan untuk melakukan monitoring penyakit menular yang berpotensi wabah maupun penyakit tidak menular.

Sistem yang membantu pe­mantauan dan mengetahui tren kasus penyakit menular ini bisa menjadi early warning system, sehingga pihaknya bisa mem­persiapkan langkah antisipasi dan pencegahan.

“Dari data itu, untuk ISPA di DKI Jakarta 2023, rata-rata kasus ISPA di Jakarta sekitar 146.000 kasus per bulan. Pola ini kurang lebih sama dengan kondisi sebelum Covid-19, yaitu pada 2018-2019,” jelasnya.

Dalam upaya mengendalikan dan mengantisipasi penyakit ISPA akibat kualitas udara tidak sehat, Ani menegaskan, Dinkes DKI selalu menerapkan langkah preventif promotif.

Baca juga : Saatnya Kita Sadar Uji Emisi Kendaraan

Salah satunya memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di berbagai tatanan seperti sekolah, ling­kungan pemukiman dan tempat kerja.

“Selain itu, kita juga mengim­bau masyarakat yang dalam keadaan tidak sehat, sebaiknya tidak beraktivitas. Kalaupun harus beraktivitas, usahakan menggunakan masker,” imbau Ani.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 20/8/2023 dengan judul Polusi Udara Di Jakarta Membahayakan Kesehatan, Uji Coba WFH Nggak Bakal Pengaruhi Layanan Publik

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.