Dark/Light Mode

Modal Dan Likuiditas Memadai

Perbankan Punya Bekal Hadapi Tekanan Global

Rabu, 5 Juli 2023 07:30 WIB
Jajaran dewan komisioner dan kepala eksekutif OJK dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK daring, Selasa (4/7/2023). (ANTARA/Sanya Dinda)
Jajaran dewan komisioner dan kepala eksekutif OJK dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK daring, Selasa (4/7/2023). (ANTARA/Sanya Dinda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil tes global perbankan menyebutkan stabilitas industri keuangan Indonesia tetap resilient di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Meski begitu, perbankan diimbau tetap terus memperkuat pencadangan modal.

Keterangan itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keungan (OJK) Mahendra Siregar. Dipaparkannya, kondisi positif industri keuangan nasional bisa dilihat dari permodalan dan likuiditas perbankan yang mampu menyerap risiko.

Baca juga : Piala Dunia U-17 Diikuti 24 Negara, Rapat Perdananya Digelar Hari Ini

“Kinerja perekonomian na­sional juga lebih baik dibanding dengan negara lain,” kata Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK melalui Zoom dan live streaming You­tube, kemarin.

Mantan Wakil Menteri Keuangan ini lalu menjelaskan, sekarang banyak negara yang mengambil kebijakan berbeda dalam menghadapi ketidakpas­tian ekonomi. Sebut saja Amerika Serikat (AS), yang mulai menahan kenaikan suku bunga acuan seiring dengan inflasi ekonomi yang sudah mereda.

Baca juga : Gus Muhaimin: Kader PMII Bersiap Hadapi Tantangan Zaman

“Tetapi Amerika masih harus menghadapi tantangan ketatnya pasar tenaga kerja di negara mereka, yang membuat The Fed (Bank Sentral AS) masih memberi sinyal untuk menaik­kan suku bunga tahun di tahun ini,” ujarnya.

Sementara di kawasan Eropa, imbuh mantan Wakil Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Luar Negeri ini, Bank Sentral Eropa malah memilih untuk me­naikkan suku bunga acuannya. Di China, Pemerintah mengeluarkan stimulus dan menurunkan suku bunga acuan, demi mendorong pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Baca juga : Pekan Literasi Digital Kota Makassar: Pentingnya Teknologi Digital di EraTransformasi

Mahendra menambahkan, sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terus berlang­sung, kinerja korporasi juga turut terangkat. Assessment OJK sampai dengan kuartal I-2023 menunjukkan, jumlah korporasi dalam tekanan, terus menurun.

“OJK juga telah meminta perbankan dan perusahaan pem­biayaan untuk terus membentuk pencadangan memadai demi mengantisipasi ketidakpastian, yang bersumber dari perekono­mian global ke depan,” imbau Mahendra.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.