Dark/Light Mode

Hanya Orang Sinting Yang Anggap Pak Wiranto Akting

Sabtu, 12 Oktober 2019 06:35 WIB
Menko Polhukam Wiranto ditusuk saat melakukan kunjungan ke Pandeglang. (Foto: ist)
Menko Polhukam Wiranto ditusuk saat melakukan kunjungan ke Pandeglang. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari pejabat sampai rakyat mengutuk aksi penusukan terhadap Menko Polhukam, Wiranto. namun, di media sosial ada saja yang nyinyirin tragedi tersebut. Semoga yang menganggap Pak Wiranto cuma akting segera waras. Karena hanya orang sinting yang punya pemikiran begitu.

Akun twitter, @hanumrais, milik putrinya Amien rais, kemarin, jadi sorotan warganet. Pasalnya, di tengah semua orang bersimpati kepada Wiranto, dia malah mencuit begini: “Settingan agar dana deradikalisasi terus mengucur. Dia caper. Karena tidak bakal dipakai lagi. Play victim. Mudah dibaca sebagai plot. Di atas berbagai opini yang beredar terkait berita hits siang ini. Tidak banyak yang benar­-benar serius menang­gapi. Mungkin karena terlalu banyak hoax­framing yang selama ini terjadi,” kicau Hanum.

Saat cuitannya rame disorot, Hanum berkilah. Dia mengaku hanya menyampaikan, saat ini masyarakat sulit memahami dan mempercayai suatu peristiwa. Itu bukan opininya. “Kehapus. Saya hanya menyampaikan betapa masyarakat sekarang susah memahami mana yang harus dipercayai. Dan itu sangat mengkhawatirkan,” kicau Hanum.

Memang, banyak warganet jadi pengamat dadakan. Sok menganalisis peristiwa itu. Kemudian berkesimpulan sebagai settingan dengan menyebut beberapa keganjilan. Di antaranya, soal pengawalan yang tidak ketat. Lalu, ada pula yang menyandingkan foto pelaku penusukan, Syahril alias Abu Rara yang tengah ditangkap polisi, dengan sebuah foto laki­-laki yang di dalamnya ada Wiranto juga. Mereka menyimpulkan dua laki­-laki itu orang yang sama, karena ada dua lingkaran hitam di dahinya. 

Padahal, keduanya orang yang berbeda. Pria yang disandingkan dengan foto pelaku adalah menantu Wiranto, Abdi Setiawan, suami dari Amalia Sianti atau yang dikenal sebagai Lia Wiranto. Foto Abdi Setiawan tersebut diambil ketika keluarga Wiranto berkumpul di pemakaman putra Abdi Setiawan dan Lia Wiranto, Achmad Daniyal Alfatih, pada Jumat 16 September 2018.

Baca juga : Ditusuk Orang di Pandeglang, Wiranto Nangkis Sampai Jatuh

Yang konyol lagi, istri Komandan Kodim Kendari, Kolonel HS, ikut­ ikutan nyinyir. Akun Facebook istri Kolonel HS yang bernama Irma Zulkifli Nasution menulis status, ‘Jgn cemen pak,... Kejadianmu, tak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang’. Buntutnya, Kolonel HS dicopot dari jabatannya dan ditahan selama 14 hari karena karena postingan sang istri.

Melihat hal ini, Polri angkat bica­ra. Karopenmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menegaskan, insiden pe­nusukan terhadap Wiranto bukan re­kayasa. “Secara logika, tidak mungkin. Tidak mungkin ada pihak­-pihak yang melakukan rekayasa terhadap hal ter­ sebut,” tegas Dedi, di Mabes Polri, kemarin.

Dedi menyebut, pola serangan yang dilakukan kelompok teroris memang nekat. Itu karena mereka menyebarkan pemahamannya dengan menyentuh emosi seseorang. Sehingga mereka tanpa sadar mengikuti paham tersebut. “Ketika seseorang terpapar radikal, prosesnya cukup panjang. Bagaimana dia punya keberanian untuk menyerang aparat, itu berproses,” beber Dedi.

Dia menyebut, proses hukum ter­sangka terorisme tidak ditutup­tutupi. Fakta dan bukti sejumlah kasus teror­ isme dibuka dalam persidangan yang digelar secara terbuka. Masyarakat bisa menyaksikannya secara langsung.

Menkominfo, Rudiantara, juga meminta masyarakat tak berspekulasi soal kejadian yang menimpa Wiranto. “Kita tidak usah berspekulasi apa pun. Saya pun masih menunggu informasi dari Polri. Saya mendoakan agar segera pulih, segera sembuh, Pak Wiranto,” tegas Rudiantara.

Baca juga : Trikarya Bulatkan Dukungan Untuk Airlangga Hartarto

Sejumlah tokoh juga meyakini, insiden ini bukan rekayasa. Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, menilai tak ada rekayasa dalam kasus penu­ sukan ini. Dia melihat langsung ada sejumlah dokter senior yang me­ nangani proses pemulihan Wiranto. “Yang jelas saya lihat tadi ada berapa, mungkin ada sembilan dokter senior dari TNI. Saya tidak melihat ada rekayasa. Saya tidak melihat,” tegas Prabowo. “Ini namanya musibah, namanya aksi­aksi seperti ini liar sa­ ngat sulit dicegah,” imbuhnya.

Anggota Wantimpres, Sidarto Danusubroto, mengatakan, pernyataan dan anggapan sejumlah kalangan yang menyebut penyerangan terhadap Wiranto rekayasa, sangat kejam. “Saya sayangkan bahwa ini (dianggap) setingan itu sangat tidak benar. Di luar akal dan sangat kejam, statemen sangat kejam,” tegas Sidarto. “Itu fak­ta!” tegasnya.

Pemulihan Wiranto

Kemarin, Presiden Jokowi kembali menjenguk Wiranto. Jokowi tiba di RSPAD pukul 11.15. Di pintu masuk, dia disambut Kepala RSPAD, dr Te­ rawan. Tak sampai 15 menit, Jokowi keluar.

Menurut Jokowi, kondisi Wiranto sudah semakin baik dan stabil. “Sudah berbicara dengan saya tadi, ‘Pak saya ingin segera pulang ikut ratas lagi’,” ungkap Jokowi, sambil me­ nirukan ucapan Wiranto. “Sudah me­nyampaikan, artinya kondisinya sudah semakin baik.” Jokowi pun mengajak masyarakat mendoakan Wiranto agar lekas diberikan kesembuhan.

Baca juga : KLHK dan LIA Dorong Siswa Kurangi Penggunaan Plastik

Tenaga Ahli Menko Polhukam, Agus Zaini, mengungkapkan, usus halus Wiranto dipotong sepanjang 40 centimeter karena terluka akibat tusukan. Syukur, saat ini kondisi Wiranto terus membaik. Meski demi­kian, Wiranto masih harus menjalani perawatan intensif.

Bambang Soesatyo mengatakan hal yang sama. Menurut dia, berdasarkan keterangan dokter, usus Wiranto terkena tusukan yang fatal. “Sempat dipotong (usus) kemudian disambung kembali. Pendarahannya banyak di dalam perut. Akan tetapi sudah dibersihkan kurang lebih 3,5 liter,” ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.