Dark/Light Mode

Festival Lima Bahasa Satu Hati Tanamkan Toleransi dan Kebhinnekaan

Jumat, 1 November 2019 15:29 WIB
Festival Lima Bahasa Satu Hati Kesatuan Bangsa School (KBS), di Yogyakarta. (Foto: Istimewa)
Festival Lima Bahasa Satu Hati Kesatuan Bangsa School (KBS), di Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menanamkan kecintaan sejak dini ke budaya dan adat istiadat lokal serta memupuk kesadaran kebhinnekaan di sekolah penting dilakukan agar anak didik tumbuh dengan memiliki jiwa dan rasa toleransi tinggi. Hal ini mendasari Kesatuan Bangsa School (KBS) menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati 2019, di Yogyakarta, 25-26 Oktober 2019.

Dalam festival yang menampilkan berbagai kebudayaan tradisional dan mancanegara ini, anak didik diharapkan memiliki rasa kepedulian atas budayanya sendiri serta menghargai keanekaragaman budaya suku. Mereka juga diharapkan mampu tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan yang terdiri dari beragam latar belakang sosial.

Baca juga : Minimalis, Budaya Manajemen Risiko di BPJS Ketenagakerjaan

"Ini untuk mendidik siswa sejak dini agar memiliki kepedulian atas adat istiadat yang ada. Juga mengenalkan budaya tradisional baik di Indonesia maupun di mancanegara. Dari sini kita harapkan akan timbul rasa kebersamaan, kesukarelaan dan saling menghargai satu sama lain," kata Kursad Duvarci, perwakilan KBS Yogyakarta, dalam siaran persnya, Jumat(1/11).

Festival Lima Bahasa Satu Hati Pentas Seni adalah salah satu kegiatan kreativitas yang diselenggarakan di KBS. Acara ini akan menampilkan tari tradisional dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Pulau Kalimantan, Tari Saman dari Aceh, Tari Folklor dari Turki, dan lainnya.  Selain itu juga ada ajang menyanyi dalam beragam bahasa, yakni dengan bahasa Inggris, Indonesia, Turki, Jawa, dan Arab. 

Baca juga : Pelantikan Presiden dan Kabinet Telah Usai, Saatnya Bekerja

Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari Dikpora DIY, perwakilan Bupati Bantul, perwakilan Dikpora Bantul, perwakilan Balai Dikmen Bantul, para orang tua siswa-siswi SMP dan SMA KBS, tokoh pendidikan Prof Siti Chamamah, beberapa perwakilan dari Yayasan Kesatuan Bangsa Mandiri, SDN 1 Sedayu, Polsek Sedayu, Danramil Sedayu serta para Staff, Guru dan siswa-siswi SMP-SMA Kesatuan Bangsa. 

Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa-siswi SMP-SMA dalam bidang seni dan mengenalkan budaya, adat istiadat lokal dan kesenian tradisional mancanegara. "Selain itu ada juga pentas teater, baca puisi , dan paduan suara, Saksofon serta pengumuman dan pemberian hadiah STEMS EXPO 2019," ujarnya.

Baca juga : Ketua MPR: Semangat Perkokoh Persatuan dan Regenerasi dari Kabinet Baru

STEMS Expo adalah ajang aplikasi 'Science, Technology, Engineering, Mathematics, and Social Studies'  yang di dalamnya para siswa diajak mengaplikasikan teori-teori pelajaran yang mereka dapatkan di kelas dalam kehidupan sehari-hari. "Melalui program STEMS Expo para siswa didorong untuk memiliki keterampilan abad 21 (21st Century Skills) atau yang biasa disebut 4C, yaitu collaboration, communication, critical thinking, dan creativity, selain belajar memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran," tambahnya.

Dia menegaskan, penguasaan STEMS ini sangat penting. Sebab, di era revolusi industri 4.0, hampir setiap aktivitas dan pekerjaan mengharuskan para pekerjanya menguasai keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika. Pelajaran berbasis STEMS melatih siswa untuk bernalar dan berpikir kritis, logis, dan sistematis sehingga nantinya mampu menghadapi tantangan global. Siswa yang menguasai STEMS juga memiliki daya berpikir yang berbeda karena STEMS melatih anak untuk terbiasa berpikir mencari solusi dan inovasi. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.