Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sebagian Banjir Telah Surut

Banjir Sulsel Tewaskan 30 Orang, 25 Hilang, Ribuan Terdampak

Kamis, 24 Januari 2019 21:07 WIB
Laporan situasi banjir dan longsor di Sulawesi Selatan. (Grafis: BNPB)
Laporan situasi banjir dan longsor di Sulawesi Selatan. (Grafis: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penanganan banjir, longsor, dan puting beliung yang menerjang wilayah Sulawesi Selatan terus dilakukan. Evakuasi, pencarian, penyelamatan korban, dan penanganan pengungsi serta masyarakat yang terdampak banjir terus diintensifkan. Di beberapa tempat banjir mulai surut. Debit aliran dari Waduk Bili-Bili juga makin berkurang.

Hingga H+2 pada Kamis (24/1) pukul 14.00 WIB, berdasarkan pendataan dampak bencana yang dilakukan oleh Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan, tercatat 78 desa terdampak bencana di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap, dan Bantaeng.

Sebanyak 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak ( 32 unit hanyut, 25 rusak berat, 2 rusak sedang, 12 rusak ringan, 5 tertimbun), 2.694 unit rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak dan 13 unit sekolah rusak.

"Data ini sementara. Kemungkinan, masih berubah karena pendataan masih dilakukan oleh BPBD dan unsur lainnya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis (24/1).

Sebaran dari dampak bencana banjir, longsor, dan puting beliung di wilayah Sulawesi Selatan tersebut adalah:

1. Kabupaten Gowa meliputi 16 orang meninggal dunia, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 orang mengungsi, 10 unit rumah rusak (5 rusak berat dan 5 tertimbun), 604 unit rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.

Baca juga : Banjir Sulsel Tewaskan 9 Orang, 3 Ribu Ngungsi

2. Kota Makassar, sebanyak 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, dan 477 rumah terendam banjir.

3. Kabupaten Soppeng terdapat 1.672 ha sawah terendam. Pendataan masih dilakukan.

4. Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat.

5. Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.

6. Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam, 1.412 ha sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.

7. Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan

Baca juga : Banjir Sulsel Tewaskan 8 Orang, 4 Hilang, Dan Ribuan Mengungsi

8. Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.

9. Kabupaten Sindrap terdapat 1 kk terdampak, 1 unit rumah rusak sedang.

10. Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka- luka, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam), 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak.

Curah hujan ekstrem yang melanda wilayah Sulawesi Selatan pada Selasa (22/1), telah menyebabkan peningkatan debit sungai dan Waduk Bili-Bili sehingga banjir. Longsor terjadi di daerah-daerah perbukitan.

Dalam dua hari terakhir hujan berkurang. Hal ini juga menyebabkan debit keluaran Waduk Bili-Bili menurun. Pada Kamis (24/1) pukul 14.20 WIB, status tinggi muka air Waduk Bili-Bili 99.43 meter. Volume waduk sekitar 258.28 juta meter kubik dan inflow sekitar 144.99 meter kubik per detik, serta outflow sekitar 145.00 meter kubik per detik.

Status di bawah normal. Artinya, aman dengan tinggi bukaan pintu air menjadi 1 meter. Penanganan darurat masih terus dilakukan. Tim gabungan dari BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga, SKPD, PMI, relawan, LSM, dan masyarakat melakukan penanganan darurat.

Baca juga : Longsor Sukabumi Tewaskan 31 Orang, 2 Hilang

BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Kepala BNPB Doni Monardo, telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulawesi Selatan.

BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp 1 miliar untuk operasinal keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto Rp 250 juta, Gowa Rp 250 juta, Marros Rp 250 juta dan Kota Makassar Rp 250 juta. Selain itu, bantuan logistik juga dikirimkan.

Terkait hal ini, Sutopo menghimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor, dan puting beliung. "Januari hingga Februari adalah puncak hujan sebagian besar wilayah di Indonesia. Lakukan langkah-langkah antisipasi dalam skala individu, keluarga dan komunitas," tuturnya. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.