Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kritik Anies Baswedan Soal PSBB
Politisi Banteng: Kita Butuh Pemimpin Tegas
Senin, 20 April 2020 21:57 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Politisi PDIP Hasnaeni meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih tegas dalam penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.
Hasnaeni menilai, penerapan kebijakan itu belum berjalan baik. Ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang melanggar aturan dalam kebijakan itu. Salah satunya, tetap berkerumun.
"Di Jakarta PSBB diberlakukan tapi masih bayak orang berkumpul saya lihat. Masyarakat belum sadar akan bahaya virus ini," ujar politisi PDIP Hasnaeni lewat pesan singkat, Senin (20/4).
Baca juga : Tangani Pasien Corona, RSPI Sulianti Saroso Butuh Tambahan Tenaga Medis
Hasnaeni yang punya julukan 'Wanita Emas' ini mengaku menyaksikan kerumunan di supermarket saat mengunjungi temannya, Ki Joko Bodo di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Dia juga menyatakan sering menyaksikan masyarakat yang tak mengenakan masker. Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta maupun pemerintah pusat telah mengimbau agar masker digunakan saat keluar rumah, untuk mencegah penularan covid-19. "Masih banyak sepanjang jalan yang kumpul di warung, enggak pakai masker," sesalnya.
Belum lagi, masih banyaknya perusahaan-perusahaan atau usaha-usaha di Jakarta yang tetap melakukan aktivitas perkantoran. Hal ini yang membuat angkutan umum seperti kereta rel listrik (KRL) commuterline Jabodetabek, masih dipadati penumpang di hari kerja ketika PSBB. "Jadi kesimpulan saya bahwa Anies kurang tegas," ungkap Hasnaeni.
Baca juga : Jokowi Tidak Mau Dituduh Intervensi
Menurut Hasnaeni, setelah PSBB diterapkan, Jakarta tak lagi membutuhkan teori atau kata-kata guna mengoptimalkan kebijakan tersebut.
Yang dibutuhkan, komitmen dan konsistensi aparatur pemerintah khususnya Pemprov DKI, untuk mengambil tindakan tegas jika menemukan pelanggaran. Sehingga, kebijakan tersebut tak sia-sia dan tujuan utamanya bisa tercapai.
"Kalau pemimpin yang juga dibutuhkan itu tindakan. Bukan hanya pidato, ceramah dan kasih kuliah. Masyarakat Jakarta terutama saat ini, butuh pemimpin yang tegas dan yang bertindak cepat," sindirnya.
Baca juga : Gertak Uni Eropa Soal CPO, Hipmi Minta Batalkan Pembelian 313 Unit AirbusĀ
Hasnaeni berharap Anies segera mengambil tindakan agar PSBB berjalan optimal. Ia tak ingin nantinya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kembali menyalahkan pihak lain lantaran PSBB dinilai tak sesuai harapan.
"Kalau kemarin-kemarin beliau seakan menyalahkan pemerintah pusat. Nah sekarang tidak ada lagi alasan, karena PSBB sudah disetujui dan pemberian bantuan ke masyarakat juga telah disokong oleh pemerintah pusat. Sehingga kalau angka penularan corona di Jakarta masih tinggi, beliau yang patut bertanggung jawab," tandas mantan bakal calon gubernur DKI Jakarta itu. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya