Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kritik Anies Baswedan Soal PSBB

Politisi Banteng: Kita Butuh Pemimpin Tegas

Senin, 20 April 2020 21:57 WIB
Check point penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/4). Foto: Twitter @SatpolPP_Jakpus
Check point penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/4). Foto: Twitter @SatpolPP_Jakpus

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi PDIP Hasnaeni meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih tegas dalam penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.  

Hasnaeni menilai, penerapan kebijakan itu belum berjalan baik. Ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang melanggar aturan dalam kebijakan itu. Salah satunya, tetap berkerumun.

"Di Jakarta PSBB diberlakukan tapi masih bayak orang berkumpul saya lihat. Masyarakat belum sadar akan bahaya virus ini," ujar politisi PDIP Hasnaeni lewat pesan singkat, Senin (20/4). 

Baca juga : Tangani Pasien Corona, RSPI Sulianti Saroso Butuh Tambahan Tenaga Medis

Hasnaeni yang punya julukan 'Wanita Emas' ini mengaku menyaksikan kerumunan di supermarket saat mengunjungi temannya, Ki Joko Bodo di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur. 

Dia juga menyatakan sering menyaksikan masyarakat yang tak mengenakan masker. Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta maupun pemerintah pusat telah mengimbau agar masker digunakan saat keluar rumah, untuk mencegah penularan covid-19. "Masih banyak sepanjang jalan yang kumpul di warung, enggak pakai masker," sesalnya. 

Belum lagi, masih banyaknya perusahaan-perusahaan atau usaha-usaha di Jakarta yang tetap melakukan aktivitas perkantoran. Hal ini yang membuat angkutan umum seperti kereta rel listrik (KRL) commuterline Jabodetabek, masih dipadati penumpang di hari kerja ketika PSBB.  "Jadi kesimpulan saya bahwa Anies kurang tegas," ungkap Hasnaeni.

Baca juga : Jokowi Tidak Mau Dituduh Intervensi

Menurut Hasnaeni, setelah PSBB diterapkan, Jakarta tak lagi membutuhkan teori atau kata-kata guna mengoptimalkan kebijakan tersebut. 

Yang dibutuhkan, komitmen dan konsistensi aparatur pemerintah khususnya Pemprov DKI, untuk mengambil tindakan tegas jika menemukan pelanggaran. Sehingga, kebijakan tersebut tak sia-sia dan tujuan utamanya bisa tercapai. 

"Kalau pemimpin yang juga dibutuhkan itu tindakan. Bukan hanya pidato, ceramah dan kasih kuliah. Masyarakat Jakarta terutama saat ini, butuh pemimpin yang tegas dan yang bertindak cepat," sindirnya. 

Baca juga : Gertak Uni Eropa Soal CPO, Hipmi Minta Batalkan Pembelian 313 Unit AirbusĀ 

Hasnaeni berharap Anies segera mengambil tindakan agar PSBB berjalan optimal. Ia tak ingin nantinya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kembali menyalahkan pihak lain lantaran PSBB dinilai tak sesuai harapan.

"Kalau kemarin-kemarin beliau seakan menyalahkan pemerintah pusat. Nah sekarang tidak ada lagi alasan, karena PSBB sudah disetujui dan pemberian bantuan ke masyarakat juga telah disokong oleh pemerintah pusat. Sehingga kalau angka penularan corona di Jakarta masih tinggi, beliau yang patut bertanggung jawab," tandas mantan bakal calon gubernur DKI Jakarta itu. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.