Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sambut New Normal
Wakil Walkot Tri : Ekonomi Kota Bekasi Mulai Bergerak Lagi
Minggu, 7 Juni 2020 15:58 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, terus menyeimbangkan kondisi penanganan pandemi wabah corona dengan upaya pembangkitan perekonomian yang aman saat penerapan tatanan kebiasaan baru atau The New Normal yang digagas Presiden Jokowi.
Pernyataan itu dikatakan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono saat menjadi narasumber di acara Ngobrol Santuy yang digelar Rakyat Merdeka, dengan tema ‘Kota Bekasi Mantap Menuju New Normal,’ Sabtu (6/06) sore. Acara Ngobrol Santuy ini dipandu langsung oleh wartawan Rakyat Merdeka, Muhammad Fiky Aziz.
Kepada sahabat RM, Tri mengatakan, bahwa Pemkot berharap dalam pelaksanaan new normal, jangan sampai terjadi 'Bekasi Terserah' hadapi Covid-19. Karena itu, menurut Tri, Pemkot Bekasi terus hadir memberikan edukasi dan sosialisasi di masyarakat untuk menjalankan kehidupan normal dengan adaptasi yang baru dan aman dari Covid-19.
"Mulai dari pemerintah, dunia usaha sampai seluruh lapisan masyarakat Kota Bekasi, siap melaksanakan new normal. Namun, masyarakat Bekasi sadar kalau corona belum selesai sampai obat atau vaksin ditemukan. Karena itu, kita mencoba beradaptasi dan berupaya meningkatkan kegiatan produktif melawan Covid agar laju ekonomi Bekasi tetap berjalan dengan aman," kata Tri Adhianto yang kerap disapa MasTri ini .
Tri, yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi ini mengaku, Pemkot telah menyiapkan berbagai langkah positif di era normal baru ini. Salah satunya, mempersiapkan tenaga medis, sarana dan prasarana hingga teknologi kesehatan serta penyediaan masker agar memadai dalam penanganan wabah corona.
Baca juga : Hadapi New Normal, Tarif Transportasi Bakal Naik ?
Tri juga memantau protokol kesehatan di tempat publik, rumah ibadah dan tempat usaha juga terus dilakukan. Serta dilakukan juga pembersihan berkala lokal di tempat-tempat umum dan tempat kegiatan usaha yang sudah dibuka secara bertahap, agar masyarakat merasa terlindungi dan aman dari Covid-19.
"Secara psikologis, antusias dan kesiapan warga masyarakat Bekasi sudah siap menyambut tatanan baru masyarakat produktif melawan covid dan terlihat dengan gerak ekonomi yang sudah mulai hidup. Kita juga melihat, kesadaran masyarakat dengan mengedepankan protokol kesehatan sudah cukup tinggi dengan memakai masker dan mengedepankan protokol kesehatan," ujarnya.
Meski begitu, kata Tri, di beberapa tempat juga masih ditemui masyarakat yang masih kurang disiplin, tentu ini jadi tugas bersama bagi Pemkot untuk memberikan edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat agar dapat tertib dengan protokol kesehatan yang ada.
Dilanjutkannya, new normal di Bekasi sudah dimulai sejak PSBB keempat, pada 4 Juni lalu. Ditandai dengan sudah adanya pelonggaran beberapa kegiatan usaha dan industri.
"Kita juga sudah menugaskan sekitar 23 ribu pegawai di lingkungan Pemkot Bekasi sebagai relawan yang mensosialisasikan new normal ini," paparnya
Baca juga : Pegawai KPK Resmi Ngantor Lagi Hari Ini
Terkait langkah pemulihan ekonomi di Bekasi, Tri mengakui, bahwa ekonomi dan bisnis di Kota Bekasi, sangat terpukul akibat serangan virus corona.
Ia menyebut ada lebih 1.000 pekerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan sejumlah karyawan dirumahkan akibat penutupan sementara tempat usaha.
"Untuk itu, kita secara bertahap kembali menghidupkan industri yang memiliki daya dukung ke sektor kesehatan pangan hingga manufaktur. Tentunya dengan pengawasan ketat di sektor kesehatan," kata Tri.
Pemkot juga melakukan pengawasan pendamping ke beberapa pabrik dan industri yang sudah mulai beroperasi.
"Untuk mal, sejak 5 Juni sudah mulai beroperasi untuk tenan kebutuhan pokok, seperti makanan, supermarket maupun tenan farmasi sebagai adaptasi kebiasaan dengan menjaga jarak tempat duduk dan penyediaan hand sanitizer. Setiap tenan hanya boleh terima 50 persen pengunjung dari kapasitas yang ada. Begitu juga dengan sekolah. Untuk proses tatap muka belajar mengajar, kita akan buka di awal Desember sambil menunggu pemerintah pusat yakni Menteri Pendidikan," ujarnya.
Baca juga : Sambut New Normal, Grab Pasang Partisi Plastik dan Sediakan Peralatan Kebersihan
Kendati begitu, Tri menyebut, tetap ada sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan di tempat umum maupun tempat usaha berupa denda, sanksi sosial hingga sanksi pidana jika mengabaikan aturan protokol kesehatan di masa pandemi.
"Namun pemberikan sanksi ini menjadi pilihan terakhir. Kita mengedepankan peningkatan kesadaran masyarakat dulu dengan memberikan edukasi dan sosialisasi," tegasnya [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya