Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Status Masih Level II Waspada

Pagi Ini, Gunung Merapi Timbulkan 4 Gempa Guguran

Selasa, 19 Februari 2019 08:36 WIB
Gunung Merapi di Yogyakarta, meluncurkan panas yang mengarah ke Kali Gendol pada Senin (18/2). Masyarakat harus mewaspadai awan panas dengan jarak luncur yang semakin dekat. (Foto: Info Mitigasi)
Gunung Merapi di Yogyakarta, meluncurkan panas yang mengarah ke Kali Gendol pada Senin (18/2). Masyarakat harus mewaspadai awan panas dengan jarak luncur yang semakin dekat. (Foto: Info Mitigasi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usai meluncurkan awan panas atau wedhus gembel sebanyak 6 kali pada Senin (18/2) kemarin, Gunung Merapi di Yogyakarta masih terus menunjukkan aktivitasnya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan, berdasarkan data seismik pada Selasa (19/2) periode 00.00-06.00 WIB, terekam 4 kali gempa guguran dengan durasi 16-55 detik.

Baca juga : KPK Jangan Sungkan Usut Menpora

"Terpantau dari CCTV, 1 kali guguran lava ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 500 m," demikian pernyataan BPPTKG dalam pernyataan resminya.

Gunung Merapi saat ini masih berstatus Level II (Waspada). Ini adalah status Waspada terpanjang, sepanjang sejarah aktivitas Gunung Merapi yang terpantau BPPTKG sejak 21 Mei 2018.

Baca juga : Hari Ini, Merapi Keluarkan 6 Awan Panas Wedhus Gembel

Terkait hal tersebut, BPPTKG menyarankan agar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian. Sehubungan dengan sudah terjadinya beberapa kali awan panas dengan jarak luncur yang semakin besar, masyarakat di sekitar alur Kali Gendol diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan.

"Guguran lava dan awan panas berpotensi menimbulkan hujan abu. Masyarakat sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. Bahaya lahar di sekitar Gunung Merapi, terutama saat hujan, juga harus diwaspadai," tulis BPPTKG.

Baca juga : Halmahera Diguncang Gempa 5,2 SR, Tak Berpotensi Tsunami

Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi  yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G.Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz,websitewww.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.