Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal Reklamasi Ancol
Anies Jangan Cuma Ngeles dan Silat Lidah
Rabu, 15 Juli 2020 20:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Puluhan massa mengatasnamakan Barometer Jakarta dan Jakarta Movement berunjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (15/7). Mereka kecewa kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberikan izin reklamasi Ancol, Jakarta Utara.
Ketua Presidium Barometer Jakarta, Muhammad Farhan menyebut, Anies ngeles dan bersilat lidah soal reklamasi. Diingatkannya, apapun judulnya, saat ada aktivitas pengurukan kawasan laut, namnaya adalah reklamasi.
"Yang namanya nguruk laut itu namanya reklamasi. Anies jangan ngeles deh," ujar Farhan dalam orasinya di depan Kantor Anies, Balikota, Jakarta Pusat.
Baca juga : Anies dan Reklamasi, Senjata Makan Tuan
Pihaknya mengingatkan Anies akan janjinya menutup dan melarang aktivitas reklamasi. Seperti diketahui, saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, Anies menyebut reklamasi berpotensi dan rentan bikin ibukota banjir.
Anies bahkan memakai senjata anti reklamasi dan menjatuhkan lawan politiknya yang saat itu pro reklamasi. Makanya, aneh bin ajaib saat Anies menjadi Gubernur, justru getol melakukan reklamasi. "Jangan munafik, ingat janji saat kampanye Pilgub dulu," imbaunya.
Dia pun mendesak Anies mencabut ll Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 237 Tahun 2020 tentang Izin Pelaksanaan Perluasan kawasan rekreasi Dunia Fantasi (Dufan) seluas kurang lebih 35 hektar dan kawasan rekreasi Taman Impian Ancol Timur seluas kurang lebih 120 hektar. Sebab, reklamasi Ancol berpotensi merusak mata pencaharian nelayan dan merusak lingkungan dan ekosistem laut dan darat.
Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar MPR di Kalangan Pemulung, Bamsoet Bagikan Sembako dan Sepeda
Jika tuntutan itu tidak diakomodir Anies Baswedan, ia berjanji akan menggelar aksi unjuk rasa lanjutan. "Kita akan datang dengan efek kejut ketika tuntutan kami tidak secepatnya didengar," ancamnya.
Tak hanya dua elemen ini, hari ini juga Anies digeruduk puluhan massa aksi Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA). Sekjen KIARA Susan Herawati menyebut, rencana pembangunan Museum Nabi di atas lahan perluasan kawasan Anco hanya menjadi kedok Gubernur Anies menerbitkan izin reklamasi untuk PT Pembangunan Jaya Ancol.
"Reklamasi tidak lantas menjadi halal dengan adanya museum Nabi di pulau reklamasi. Karena landasan hukumnya cacat," sindirnya.
Baca juga : Generasi Milenial Jangan Abai Nilai Luhur Pancasila
Rencananya museum akan dibangun di atas tanah timbul seluas 20 hektare. Museum tersebut nantinya akan dibangun dengan luas sekitar 3 hektare di area tersebut. "Sangat bahaya jika agama dijadikan alat legitimasi untuk proyek reklamasi," tandas dia. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya