Dark/Light Mode

Seri A : Awas, Jangan Remehkan Si Ular Putih Ya!

Kamis, 4 Juni 2020 10:25 WIB
Para pemain Inter Milan. (Foto : Istimewa)
Para pemain Inter Milan. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak dikalahkan Juventus di laga pekan ke-26 Serie A, Inter Milan jadi semakin jauh dari puncak klasemen. Namun eks pelatih AC Milan Arrigo Sacchi meminta publik untuk tidak mencoret klub besutan Antonio Conte itu dari perebutan gelar musim ini.

Inter Milan alias si ular putih sempat begitu perkasa pada musim ini. Mereka menempati puncak klasemen selama beberapa pekan dan membuat Juventus selaku juara bertahan kerepotan untuk merebut singgasananya.

Baca juga : Riko Simanjuntak Puas Jadi Pengumpan Striker Persija

Namun, sedikit demi sedikit, performa Inter menunjukkan penurunan. Kekalahan atas Juventus mempertegas posisi Lautaro Martinez cs di peringkat ketiga klasemen sementara Serie A.

Setelah lama tertunda, Serie A akhirnya akan kembali mulai tanggal 20 Juni mendatang. Inter Milan sendiri baru bermain pada tanggal 22 dengan Sampdoria sebagai lawannya. Partai ini akan dilangsungkan di Giuseppe Meazza.

Baca juga : Hari Ini, Ridwan Kamil Ingatkan ASN Jabar Wajib Masuk Kerja

Perlu diketahui bahwa Inter sedang tertinggal delapan poin dari penghuni peringkat kedua, Lazio. Untungnya, ini adalah laga tunda sehingga jika menang, jarak mereka dengan Biancocelesti bisa dipangkas.

Sacchi meyakini peluang Inter untuk meraih Scudetto di akhir musim belum tertutup. “ Conte bisa membawa mereka berjuang untuk kembali ke puncak, meskipun bila Juve, dengan skuad yang tersedia, dan Lazio, dengan motivasi yang tinggi, bakalan memulai dengan keuntungan,” ujarnya ke Gazzetta dello Sport.

Baca juga : Seru, Iftar Online Ala Warga Merah Putih di Hongaria

Fisik akan menjadi masalah utama buat Inter Milan dan semua peserta Serie A musim ini. Bagaimana tidak, mereka akan menjalani pertandingan dalam situasi cuaca panas yang menyengat. Sacchi pernah memiliki pengalaman yang serupa sewaktu menukangi Timnas Italia di tahun 1994.

Ia mengatakan bahwa bertanding saat Italia sedang menjalani musim panas bukan perkara yang mudah. “Saya menjadi pelatih Italia, yang pada Piala Dunia 1994 bermain di siang hari, di bawah matahari yang seperti neraka dengan tingkat kelembaban udaranya mencapai 90 persen,” tambahnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.