Dark/Light Mode

Sosialisasi 4 Pilar MPR di Kalangan Pemulung, Bamsoet Bagikan Sembako dan Sepeda

Jumat, 3 Juli 2020 15:41 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan kuis Empat Pilar ke seorang anak pemulung dengan hadiah sepeda dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakarta, Jumat (3/7). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan kuis Empat Pilar ke seorang anak pemulung dengan hadiah sepeda dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakarta, Jumat (3/7). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Relawan 4 Pilar MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR sekaligus menyalurkan bantuan sosial berupa paket sembako ke 250 pemulung. Dalam mata rantai pengelolaan limbah dan sampah, pemulung merupakan salah satu profesi yang rentan dengan kemiskinan dan penyakit. Terlebih di saat situasi pandemi Covid-19, pemulung menjadi kalangan yang termasuk harus mendapat perhatian.

"Pemulung sudah termasuk profesi, karena sudah tercatat dalam Badan Pusat Statistik yang dimasukkan dalam kategori pekerja di sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang. Menjadi pemulung bukanlah pekerjaan yang hina. Justru berkat para pemulunglah, sisa-sisa sampah yang masih berserakan di jalanan maupun di berbagai tempat, bisa dibersihkan," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menyerahkan bantuan di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakarta, Jumat (3/7).

Baca juga : Bamsoet Bagikan Asurasi, Partisi Portable dan Paket Sembako ke Pengemudi Ojol

Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet juga mengadakan kuis seputar Empat Pilar MPR. Peserta yang berhasil menjawab diberi hadiah sepeda.

Mantan Ketua DPR ini mengungkapkan, berdasarkan Data Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik pada April 2020, nilai upah kelompok pemulung atau pendaur ulang sampah masih berada di bawah rata-rata pendapatan buruh pabrik. Mereka hanya mendapat sekitar Rp 2,48 juta per bulan. Sedangkan upah buruh bulanan di kisaran Rp 2,91 juta.

Baca juga : Pimpinan MPR Sepakat dengan Pemerintah, Hentikan Sementara Pembahasan RUU HIP

"Bahkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2019 mencatat, jumlah individu pemulung mencapai 154.249 orang dengan penghasilan per bulan hanya Rp 109.000. Tak salah kiranya jika kita memberi perhatian kepada saudara-saudara yang berprofesi sebagai pemulung. Mereka menjalankan pekerjaan yang halal dan penuh kemaslahatan, bukan pekerjaan yang mendatangkan kemudharatan," ungkap Bamsoet.

Sebagai ketua Dewan Pembina sekaligus inisiator GERAK BS, Bamsoet mengutarakan bahwa sejak awal didirikan di awal 2020, lembaga tersebut punya misi khusus untuk menggalang solidaritas kemanusiaan sesama anak bangsa. Baik dalam hal menyalurkan bantuan sosial, bantuan kemanusiaan, maupun berbagai bentuk dan upaya lainnya sebagai implementasi semangat nilai luhur Pancasila, khususnya dalam mewujudkan sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan sila ke-3 Persatuan Indonesia.

Baca juga : MPR Ingin Pemulihan Ekonomi Tancap Gas

"Dari pemulung, pengemudi ojek online, sopir taksi, sopir bajaj, tenaga kesehatan, wartawan, penggali kubur hingga seniman, semuanya adalah saudara sebangsa. GERAK BS sudah terlibat dalam berbagai bentuk pemberdayaan kepada mereka. Dari mulai memberikan bantuan sembako, bantuan Alat Perlindungan Diri (APD), masker dan penunjang kesehatan, hingga rapid test gratis. Memberikan bantuan bukan berarti menunjukan ada yang lebih di atas dan ada yang lebih di bawah. Melainkan sebagai bentuk solidaritas kebangsaan, bahwa apapun profesi yang ditekuni, selama halal, tak menjadi persoalan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.