Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Agar Udara Dalam Ruangan Tak Gampang Tebarkan Corona

Gelar Razia Rutin Ventilasi Gedung Perkantoran dan Mall

Rabu, 26 Agustus 2020 06:47 WIB
Ilustrasi seorang petugas sedang menyemprotkan disinfektan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)
Ilustrasi seorang petugas sedang menyemprotkan disinfektan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengelola gedung perkantoran, mall, tempat usaha, dan fasilitas publik, diingatkan untuk memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan, rawan penularan virus corona melalui udara di tempat tertutup. Misalnya, di gedung perkatoran, tempat usaha, bioskop, ruang karaoke, dan bar.

Pengelola tempat dengan minim ventilasi harus membuka semua pintu dan jendela selama beraktivitas di dalam ruangan itu.

“Pemilik lokasi atau ruang tertutup harus membuka semua pintu dan jendela selama ada aktivitas di dalam ruang-ruang itu dan penggunaan air conditioner (AC) di ruang tertutup dikurangi. Ruang-ruang tadi hanya boleh diisi dengan seperempat atau sepertiga dari kapasitasnya,” ungkapnya.

Dia menyarakankan, maksimalkan fungsi ventilasi untuk memastikan ada pasokan udara bersih dari luar ruangan. Serta menambah filter yang bisa menghambat penyebaran virus. Dalam laman resmi Kementerian Kesehatan, antara lain poin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meliputi menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan.

Baca juga : Ajak Masyarakat Konsumsi Pangan Lokal, Kementan Gelar Gerakan Diversifikasi Pangan

Kualitas udara perlu dioptimalkan dengan menjaga kelancaran udara, sinar matahari bisa masuk ruangan, serta membersihkan filter AC.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menegaskan, upaya sekecil apa pun harus dilakukan untuk menekan penularan Covid-19 di Jakarta. Antara lain melakukan razia ventilasi udara secara rutin di gedung perkantoran, tempat usaha, mall, tempat keramaian dan fasilitas publik.

“Saya meminta Pemprov DKI sering-sering melakukan inspeksi ke berbagai tempat untuk memastikan bahwa sirkulasi udara di tempat-tempat warga beraktivitas itu bagus,” kata Prasetyo di Jakarta, kemarin.

Yang perlu sekali diperhatikan adalah ruangan-ruangan tertutup yang di dalamnya tempat berkumpulnya banyak orang seperti sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan bangunan lainnya. Ruangan tertutup yang tidak memiliki fungsi optimal dari ventilasi, disinyalir jadi tempat yang mudah bagi virus corona untuk menyebar melalui udara.

Antara lain langkah yang bisa dilakukan adalah memperbanyak ventilasi udara dan memaksimalkan keberadaannya. Jika ventilasi di sebuah ruangan cukup banyak dan fungsinya dimaksimalkan, setidaknya akan ada pasokan udara bersih dari luar ruangan.

Baca juga : Hentikan Corona Dengan Isolasi DKI Sebulan Saja

Jika ventilasi di ruangan kurang atau resirkulasi, bisa menggunakan filter dan membersihkan filter tersebut secara teratur dan berkala.

Menurut Prasetyo, sebagai langkah awal, beri contoh ventilasi udara yang bersih di gedung- gedung milik Pemprov DKI dan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta transportasi publik yang dikelola oleh BUMD.

“Saya harap imbauan ini didengar. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) segera melakukan peningkatan kualitas udara di gedung miliknya. Begitu pun dengan Transjakarta, LRT dan MRT,” tegasnya.

Prasetyo mengingatkan, di tempat-tempat publik seperti lift, Transjakarta, LRT, dan MRT sebaiknya dibuatkan imbauan supaya tidak berbicara.

Sebab, virus corona bisa ditularkan melalui partikel-partikel kecil yang disebut aerosol, dikeluarkan ketika orang bernapas, berbicara atau bernyanyi.

Baca juga : Kursi Garuda Angkut Perabotan Masyarakat

“Karena banyak kasus positif Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka beraktivitas normal karena kondisi kesehatan mereka tidak berubah. Ini yang berbahaya,’’ paparnya.

Makanya, lanjut Prasetyo, untuk mencegah penyebaran corona di angkutan umum dan lift harus dibuatkan imbauan dilarang bicara atau menelepon,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.