Dark/Light Mode

Agar Klaster Baru Wabah Corona Tak Meluas

Australia Terjunkan 1.000 Tentara Kepung Melbourne

Jumat, 26 Juni 2020 06:43 WIB
Petugas medis sibuk mengambil sampel di lokasi tes drive-thru di Melbourne.
Petugas medis sibuk mengambil sampel di lokasi tes drive-thru di Melbourne.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Australia menurunkan 1.000 personel tentara mengepung Melbourne. Tujuannya, mengisolasi kota itu agar klaster baru wabah corona tak makin menggila.  

Kawasan di Negara Bagian Victoria ini merupakan wilayah dengan penularan terbanyak di Negeri Kanguru. 

Setidaknya ada 150 kasus baru dalam sepekan terakhir di wilayah tersebut. Mayoritas klaster penularan ada di Melbourne. Kenaikan kasus di Melbourne terjadi di tengah kekhawatiran datangnya gelombang kedua virus corona.

Baca juga : Obama: Wabah Corona Tunjukkan Betapa Kronisnya Penyakit Amerika

Meskipun angkanya tergolong kecil dibanding data penghitungan global, kasus baru ini tetap mengguncang Australia. Pembatasan gerak pun kembali diberlakukan. 

Diberitakan AFP, Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan 1.000 tentara sudah ditugaskan untuk menjaga wilayah Melbourne untuk beberapa hari ke depan.
Dia mengatakan lebih dari 850 personel akan membantu memantau para pelancong internasional yang baru kembali dan sedang melakukan karantina di hotel-hotel.

Kemudian, 200 pasukan lainnya akan membantu pengiriman logistik dan medis ke tempat-tempat pemeriksaan Covid-19.

Baca juga : Anak Buah Prabowo Desak Pemerintah Turunkan Harga Solar

Sejauh ini, personel militer telah menjaga perbatasan negara-negara bagian yang tertutup bagi pendatang luar. Mereka juga telah menyediakan dukungan perencanaan untuk manajemen layanan kesehatan dan darurat. Termasuk di Victoria.

Ini merupakan pertama kali Negeri Kanguru menerjunkan personel militer untuk menangani krisis virus corona.

Pusat-pusat tes corona didirikan di berbagai titik hotspot penularan virus corona menindaklanjuti antrean panjang dari warga yang ingin diperiksa. Supermarket setempat juga memberlakukan kembali pembatasan pembelian karena ada kekhawatiran panic buying.

Baca juga : Hari Kebebasan Pers, Herman Khaeron: Media Jangan Takut Suarakan Kebenaran

Lonjakan kasus baru corona ini muncul ketika Australia telah melonggarkan serangkaian kebijakan pembatasan pergerakan dan memulai kehidupan new normal.

Klaster penularan baru muncul di kelompok keluarga besar yang tersebar di Melbourne, juga di hotel yang digunakan untuk mengkarantina pelancong dan di toko pakaian setempat. Sejauh ini, lebih dari 7.500 kasus infeksi virus corona dengan 104 kematian tercatat di wilayah Australia yang berpenduduk 25 juta jiwa.

Kemunculan kasus Covid-19 baru ini mendorong pemerintah memperbanyak tempat-tempat pemeriksaan corona, terutama di wilayah zona merah penularan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.