Dark/Light Mode

Dipanggil Pasien ICU RSUD Pasar Minggu

Sebelum Wafat, Dayat Minta Dicium Gubernur Anies

Minggu, 3 Maret 2019 21:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mencium kening Dayat, remaja berusia 15 tahun yang akhirnya meninggal dunia pasca operasi akibat mengalami kecelakaan. (Foto: FB Anies Baswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mencium kening Dayat, remaja berusia 15 tahun yang akhirnya meninggal dunia pasca operasi akibat mengalami kecelakaan. (Foto: FB Anies Baswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini cerita Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mengunjungi ibu sahabatnya yang dirawat di Ruang ICU RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (28/1). Kisah ini diunggah Anies, melalui akun Facebook dan Instagram-nya. Ketika itu, Anies mengaku kaget ada yang memanggil-manggil namanya. Di ruangan yang antar bilik pasiennya terpisahkan oleh korden itu, Anies mendengar ada suara cukup keras yang memanggilnya. Suaranya hampir terdengar seruangan ICU. 

Ternyata, yang memanggilnya adalah seorang pasien ICU. Remaja laki-laki berusia 15 tahun, yang terlihat mengenakan masker. Anies pun datang menghampiri. Mata anak itu menatap tajam. Tangan, kaki, dan sekujur badan terkulai tanpa gerak. Dia mengalami patah di 2 ruas tulang lehernya. Tangan dan kaki terlihat lumpuh. Kabarnya, ia mengalami kecelakaan saat perjalanan ke kegiatan taklim.

Baca juga : Joko Driyono Minta Diundur

“Rahmat Hidayat,” jawab anak itu, saat Anies menanyakan nama. Anak yang biasa dipanggil Dayat itu, lalu menyanyikan lagu penyemangat Persija. "Saya dengar, dia juga suka melantunkan shalawat. Dalam sakit yang tak terkira itu, dia masih melantunkan shalawat," ungkap Anies.

“Cium saya Pak. Cium saya Pak,” pinta Dayat. Anies pun menatap Dayat. "Dia senyum dan saya senyum. Lalu saya sentuh keningnya, pundaknya. Perlahan, saya cium keningnya. Saya tahan, saya cium lama kening Dayat. Seakan anak sendiri. Sambil membayangkan, dia sedang berhadapan perenggang nyawa. Terdengar suara lirihnya, “Terima kasih Pak Anies, terima kasih," papar Dayat.

Baca juga : Caleg Perempuan Suarakan Perlindungan Dan Perwakilan Perempuan Di Parlemen

"Saya senyum dan berdoa. Saya pamit sambil memastikan operasi bisa segera dilaksanakan. Alhamdulillah, Jumat (1/3) pagi, operasi dilakukan. Ikhtiar manusia menyelamatkan anak belia ini. Lebih dari 12 jam dokter & paramedik berjuang di meja operasi. Misi yang tidak ringan," imbuh Anies.

Namun, Allah punya rencana lain. Minggu (3/3) subuh, Anies menerima pesan WA yang mengabarkan Dayat wafat pukul 1 dinihari. 

Baca juga : Wapres JK Jenguk Ibu Ani Di Singapura

"Pagi tadi saya melayat ke Jagakarsa. Di mushola tempat dia disholatkan, saya temui ibunya, ayahnya. Mereka masih terpukul. Tak pernah ada dalam bayangannya, kalau mereka yg melahirkan dan membesarkan Dayat, kini harus menguburkannya. Pada orangtuanya saya sampaikan, Insya Allah anak ini akan jadi pembuka Jannah bagi mereka. Husnul khotimah Insya Allah," tutur Anies. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.