Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Bersama tim gabungan lainnya, Basarnas terus melakukan proses evakuasi korban penambang emas yang tertimbun longsor di kawasan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Alat berat yang dikerahkan, bekerja selama 24 jam menggali timbunan material longsor. Begitu pun seluruh personil tim SAR gabungan, tetap standby selama 24 jam dengan membagi tim menjadi 2 shift. Masing-masing shift bekerja selama 6 jam.
Baca juga : 3 Bulan Sebelum Longsor Bolmong, ESDM Sudah Kasih Teguran
Saat briefing Sabtu (2/3) sore, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama menyampaikan bahwa pembagian tim menjadi dua shift ini, dirasa sangat penting agar seluruh personil tim gabungan dapat bekerja dan beristirahat secara optimal.
"Shift pertama dimulai pukul 16.00 - 22.00 WITA, shift kedua pukul 22.00 - 04.00 WITA begitu seterusnya dan mudah-mudahan hanya dua putaran saja. Cara ini terbukti efektif saat menangani proses evakuasi musibah longsor di Sukabumi, beberapa kali," ujar jenderal bintang satu ini.
Baca juga : Sedikit Lagi, Berkas Perkara Kasus Garuda Rampung
Hingga Kamis (28/2), Basarnas melaporkan 27 korban sudah berhasil dievakuasi dengan rincian 8 orang tewas dan 19 luka-luka. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow Haris Dilapanga memprediksi 30 orang masih tertimbun longsor. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya