Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pasar

Pedagang Keberatan Jika Preman Dilibatkan

Senin, 14 September 2020 06:09 WIB
Ilustrasi Petugas Satpol PP DKI Jakarta saat menggelar Operasi Tertib Masker (Operasi Tibmask) di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (Foto: twitter@SatpolPP_DKI)
Ilustrasi Petugas Satpol PP DKI Jakarta saat menggelar Operasi Tertib Masker (Operasi Tibmask) di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (Foto: twitter@SatpolPP_DKI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pedagang merasa keberatan jika preman dilibatkan untuk membantu petugas dalam penegakan protokol kesehatan di pasar tradisional. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) DKI Jakarta menilai, terlalu jauh jika melibatkan preman.

“Saya kira Bapak Wakapolri tidak perlu sampai sejauh itu melibatkan preman pasar untuk mengawasi aktivitas warga, terutama di pasar-pasar,” ujar Ketua Ikappi DKI Jakarta Miftahudin dalam keterangannya, kemarin.

Menurut dia, jauh lebih efektif pengawasan dilakukan oleh paguyuban atau ketua-ketua blok pasar. Ini akan memperkuat disiplin para pedagang. Ditambahkannya, saat ini para pedagang pasar di DKI Jakarta lagi terpukul karena penurunan omzet sekitar 60 sampai 70 persen akibat PSBB.

Baca juga : Mayoritas Responden Yakin, Protokol Kesehatan di Bandara Soetta Sejalan Dengan PSBB Jakarta

Bahkan, ada 400.000 pedagang pasar tradisional dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar pasar yang kondisi finansialnya berantakan. “Omzet pedagang memang turun drastis selama pandemi. Pedagang lagi susah cari nafkah untuk keluarga di rumah. Mau diawasi preman pula. Pedagang akan merasa terintimidasi de- ngan kehadiran para preman pasar yang mengawasi aktivitas mereka,” tandasnya.

Pihaknya mendorong pemerintah menyiapkan langkah konkret yang sesuai dengan harapan para pedagang. Supaya, pedagang merasa terlindungi dan terayomi dengan baik. Misalnya, dengan melibatkan petugas yang ada, pramuka atau personel Ikappi untuk membantu memberi penyuluhan dan mengingatkan bahaya Covid-19 kepada para pedagang.

“Ini cara yang lebih manusiawi dan humanis ketimbang ide melibatkan preman pasar. Pedagang sudah tertekan. Jangan ditambahi lagi,” pungkasnya.

Baca juga : PSBB Jakarta, Ojol Boleh Angkut Penumpang, Boleh Bawa Barang

Pihaknya juga meminta pengelola pasar atau PD Pasar Jaya menyiapkan sekat plastik, jaga jarak antar pedagang dan mengatur alur pergerakan pengunjung. Diingatkannya, dari datanya terdapat kenaikan penyebaran Corona yang cukup tajam di DKI Jakarta. Data terkahir, ada 321 kasus positif Covid-19 di 51 pasar di DKI Jakarta.

Seperti diketahui, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mewacanakan akan merekrut preman pasar untuk membantu aparat keamanan mengawasi warga menjalankan protokol kesehatan. Namun, lanjut Gatot, dalam melaksanakan tugas tersebut, preman tetap dipantau oleh TNI dan Polri agar menjalankan tugas secara humanis.

“Di situ kan ada jeger-jegernya di pasar, kita jadikan penegak disiplin, tapi tetap diarahkan oleh TNI-Polri dengan cara-cara humanis,” kata Gatot di Polda Metro Jaya, Kamis (10/9).

Baca juga : Cakada Bandel Layak Ditegur

Menurut Ketua Pelaksana 2 Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu, pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional belakangan ini mulai kendur. Bahkan, beberapa waktu lalu sempat muncul klaster pasar tradisional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.