Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Jakarta Nambah 7.746

PSBB Belum Nendang Bro!

Senin, 21 September 2020 06:50 WIB
Ilustrasi penerapan ganjil genap di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Ilustrasi penerapan ganjil genap di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota sudah berjalan 1 minggu. Apa hasilnya? Ternyata penambahan kasus Corona belum melandai juga. Tiap hari, warga yang positif Corona di DKI Jakarta masih di angka seribuan. Gimana nih Pak Anies?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memberlakukan PSBB di Ibu Kota mulai Senin (14/9). PSBB diambil karena lonjakan kasus Corona di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir cukup mengkhawatirkan. Sementara ketersediaan rumah sakit di Jakarta, diakui Anies, nyaris penuh.

Baca juga : Akhirnya Gareth Bale Balik Ke Kandang Spurs

Kini, setelah seminggu PSBB berlaku, jumlah warga yang positif Corona bertambah 7.746. rinciannya, bertambah 879 orang pada Senin (14/9), 1.076 orang pada Selasa (15/9), 1.294 orang pada Rabu (16/9), 1.113 orang pada Kamis (17/9), 1.258 orang pada Jumat(18/9), 988 orang pada Sabtu (19/9) dan 1.138 orang pada Minggu (20/9).

Penambahan kasus seribuaan per hari dalam sepekan ini, tidak jauh berbeda bila dibanding PSBB belum diberlakukan. bahkan sejak awal bulan hingga tanggal 13 September, penambahan kasus Corona di Jakarta juga diangka seribu. Lantas apakah PSBB efektif?

Baca juga : Kasus Baru Corona Bertambah 3.141, Kasus Suspek Nyaris 100 Ribu

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengaku tidak bisa berharap banyak dari PSBB di Jakarta saat ini. “Pertama, yang ingin saya sampaikan bahwa PSBB ini bukan dalam kondisi yang ideal,” kata Dicky kepada Rakyat Merdeka tadi malam.

Kandidat PHD ini berpendapat, ada 3 kriteria mengukur efektivitas pelaksanaan PSBB. Pertama, timing-nya. “Jangan terlalu cepat jangan terlalu lambat,” lanjutnya.

Baca juga : Jakarta Silakan PSBB, Tapi Urusan Nikah Jalan Terus

Melihat tingkat kerawanan virus Corona saat ini, ia menilai timing Gubernur Anies menerapkan PSBB sudah tepat. Apalagi, jika melihat data dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), 4 dari 10 kasus positif Corona saat ini harus dirawat di rumah sakit. Di atas rata-rata global, yakni 2 dari 10 orang yang terjangkit Corona. Jika tidak segera direm, dikhawatirkan rumah sakit akan kewalahan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.