Dark/Light Mode

Pemakaman Di Jakarta Penuh

Pemprov Kudu Ngebut Cari Lahan Buat Jenazah Corona

Selasa, 8 Desember 2020 06:49 WIB
Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Jakarta Timur, memakamkan jenazah dengan Protap Covid, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM
Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Jakarta Timur, memakamkan jenazah dengan Protap Covid, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Lahan untuk pemakaman jenazah Covid-19 di ibukota sudah penuh. Untuk mengatasi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengalokasikan dana Rp 254 miliar untuk membeli lahan baru.

Dana itu dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diharapkan bisa cepat mengeksekusinya karena kondisinya mendesak.

Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta Justin Adrian meminta, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan siap pakai. Bukan tanah yang masih memerlukan upaya untuk bisa dipakai. “Ini kebutuhannya sudah mendesak,” pinta Justin di Jakarta, kemarin.

Dia kecewa dengan langkah Pemprov DKI sebelumnya, membeli lahan seluas 25 hektare (ha) di Rorotan, Jakarta Utara. Sebab, lahan itu belum bisa digunakan karena harus diurug dahulu.

“Ini sangat tidak peka dengan kondisi krisis. Apalagi tanah urugan itu menunggu dari galian proyek Moda Raya Terpadu yang tidak tersedia dalam waktu cepat,” ujarnya.

Sekretaris Komisi D DPRD DKI Syarif menyampaikan permintaan yang sama. Menurutnya, dalam situasi normal saja Pemprov DKI, kekurangan lahan pemakaman. Apalagi, dalam situasi pandemi seperti sekarang. Kebutuhan lahan pemahaman pasti berlipat ganda.

Baca juga : Kerjasama Dengan Pemprov, Pertamina Laporkan Setoran PBBKB Rp 1,9 T di Sumbagut

Politis Gerindra ini berharap, lahan pemakaman itu tersedia paling lambat Maret 2021. “Karena lahan terbatas, akhirnya jenazah dimakaman dengan sistem tumpang. Ini harus cepat diatasi. Segera cari lahan pemakaman siap pakai,” pintanya.

Sebagai informasi, tempat pemakaman umum (TPU) khusus jenazah Covid-19 di DKI Jakarta sudah penuh. Di TPU Pondok Ranggon, jenazah Muslim terpapar Corona, sudah penuh. Kini, jenazah dimakamkan dengan sistem tumpang. Yang tersisah hanya 30-an liang lahat untuk jenazah Covid-19 non-Muslim.

Kepala Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Christian Tamora Hutagalung mengungkapkan, sistem tumpang diterapkan, jika keluarga korban Covid-19, mengizinkannya. Jika tidak, akan dirujuk ke TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Karena itu, petugas pemakaman di TPU Tegal Alur mulai meningkatkan jumlah penggalian makam. Setiap hari, petugas menggali makam hingga 35 liang. Berdasarkan catatannya, TPU Tegal Alur kurang lebih telah mengubur 3.000 jenazah terpapar Covid-19.

Perpanjang PSBB Transisi

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Minggu (6/12), mengatakan, Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi selama 14 hari.

Baca juga : Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Corona

“Berdasarkan data epidemiologis selama dua pekan terakhir, kondisi wabah Covid-19 DKI Jakarta masih terkendali,” klaim Anies Baswedan.

Dia mengungkapkan, terjadi tren kenaikan kasus terkonfirmasi positif selama empat pekan terakhir. Pada 5 Desember 2020, kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 142.630 atau meningkat 13,4 persen.

Selain itu, lanjut Anie, persentase keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) maupun ruang ICU di 98 Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid -19 di DKI Jakarta terus meningkat sebulan terakhir.

Tingkat keterpakaian ruang tempat tidur dan isolasi juga meningkat. Tempat tidur ruang rawat inap, per 5 Desember 2020, terisi 4960 dari 6.302 atau 79 persen. Tempat tidur isolasi terisi 620 dari 874 atau 71 persen sudah terisi di 98 RS Rujukan Covid-19 di Jakarta.

Rata-rata positivity rate harian per bulan di DKI Jakarta terus mengalami penurunan yaitu 11,2 persen (September); 9,6 persen (Oktober), 9,1 persen (November) dan 8,2 persen (Desember). Adapun standar aman positivity rate dari World Health Organization (WHO) yakni di bawah 5 persen.

Selain itu, nilai reproduksi efektif (Rt) yang menjadi indikasi tingkat penularan di masyarakat menunjukkan skor 1,05, per 5 Desember 2020. Angka tersebut menurun dari skor pekan sebelumnya yaitu 1,06, pada 21 November, dan 1,05 pada 28 November. Nilai Rt harus berada di bawah 1 agar pandemi Covid -19 terkendali dengan baik.

Baca juga : Pemprov DKI Jakarta Raih Dua Penghargaan Bhumandala Award 2020

Berdasarkan penilaian indikator dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNBP), DKI Jakarta berhasil mempertahankan nilai risiko sedang, per 29 November 2020. Secara detail, skor penilaian DKI Jakarta oleh BNPB setiap pekannya yakni 2,1117 (risiko sedang) pada 15 November, 1,9825 (risiko sedang) pada 22 November, dan 1,9725 (risiko sedang) per 29 November 2020.

Adapun skor penilaian berdasarkan indikator pengendalian Covid-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) yakni 63, per 5 Desember 2020. Skor tersebut menunjukkan angka stabil di atas 60, yaitu skor 63 pada 15 November, skor 68 pada 22 November, dan skor 65 pada 29 November. Skor di atas 60 ini artinya PSBB dapat dilakukan relaksasi atau pelonggaran di beberapa sektor melalui penilaian secara bertahap.

“Kami berharap masyarakat terus disiplin menegakkan protokol kesehatan,” imbau Anies. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.