Dark/Light Mode

Banjir Besar Ancam Ibukota

Pemprov Kudu Gercep Siapkan Tempat Ngungsi Aman Corona

Rabu, 21 Oktober 2020 07:25 WIB
Ilustrasi banjir yang melanda wilayah Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (1/1) lalu. (Foto: Rakyat Merdeka/Patra Rizky Syahputra)
Ilustrasi banjir yang melanda wilayah Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (1/1) lalu. (Foto: Rakyat Merdeka/Patra Rizky Syahputra)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kudu gercep alias gerak cepat melakukan mitigasi menghadapi potensi banjir besar di ibukota. Salah satunya, menyiapkan tempat pengungsian yang bisa meminimalisir terjadinya penularan Virus Corona.

Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna menilai, banjir tidak bisa dihindari. Dia menyarankan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) segera menempatkan pompa mobile di kawasan prioritas rawan banjir.

Baca juga : Wuih Serem, 67 Calon Ternyata Positif Corona

‘’Upaya mencegah banjir dengan proyek pengerjaan fisik tidak mungkin dilakukan lagi di saat Jakarta sudah masuk musim penghujan seperti saat ini,’’ ungkap Yayat, di Jakarta, kemarin.

Kapasitas pompa, lanjutnya, harus ditambah. Begitupun petugas lapangan. Konkretnya, petakan dulu wilayah langganan bajir yang surutnya paling lama. ‘’Kita push di wilayah itu. Siapkan apa saja peralatan yang diperlukan untuk penanganan saat banjir,’’ harapnya.

Baca juga : Doni Siapkan Skenario Pengungsian Ala Covid

Selain itu, Yayan meminta, Dinas SDA DKI memiliki target dalam melakukan pengeringan lokasi banjir. ‘’Tetapkan minimal pengeringan kurang dari empat hari. Lalu untuk genangan, targetnya sejam harus bisa surut,” ujarnya.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyarankan, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan mitigasi jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, Pemprov DKI harus menyiapkan diri mengatasi banjir saat ini.

Baca juga : Informasi Positif Menumbuhkan Imunitas Pasien Lawan Corona

Untuk jangka panjang, melaksanakan normalisasi 13 sungai secara simultan. Pengerjaan itu pun perlu dibarengi dengan perawatan waduk, situ, dan embung. “Minimal target pembenahan 1 atau 2 sungai saja per tahun. Lalu empat sungai seperti Ciliwung, Pesanggrahan, Angke dan Sunter bisa dikerjakan oleh Pemerintah Pusat. Kalau itu bisa kita laksanakan, banjir bisa diatasi,” tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.