Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jika Pasca Liburan Tahun Baru Kasus Meroket

DKI Siap Perketat PSBB

Senin, 28 Desember 2020 06:00 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (Foto: Facebook)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali menarik rem darurat penanganan Covid-19. Langkah ini diambil, jika pasca liburan Tahun Baru 2021 kasus Covid-19 terus meroket di Ibu Kota.

Kebijakan PSBB di Jakarta bakal kembali diperketat. Saat ini saja ruang rawat inap di Tower 4, 6, dan 7 RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, 75,97 persennya sudah terisi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov akan memantau peningkatan kasus usai libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.

“Kita akan lihat beberapa hari ke depan setelah 3 Januari, apakah dimungkinkan Pak Gubernur kembali menarik emergency brake atau yang lain,” kata pria yang akrab disapa Ariza ini, di Polda Metro Jaya, Jakarta, kemarin.

Politikus Partai Gerakan IIndonesia Raya (Gerindra) itu mengakui, data kasus Covid-19 di DKI sangat dinamis. Karenanya, untuk memutuskan kebijakan mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) wajib didasarkan fakta dan data.

Ariza membeberkan, peningkatan kasus positif Covid-19 di Jakarta yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, kata Ariza, hasil pemeriksaan warga Jakarta dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab terus meningkat, sehingga kasus yang ditemukan turut bertambah.

Baca juga : Antisipasi Lonjakan Kasus Covid Pasca Libur Nataru, Menkes Siapkan 100 Bed Tambahan Di RSCM

“Angkanya sudah 8 bahkan 9 kali sepekan. Itu dalam standar yang disarankan WHO,” ujarnya.

Kedua, terjadi keterlambatan input data tingkat kecamatan sehingga menimbulkan penumpukan data. Akibatnya, jumlah kasus meningkat pada satu hari yang sama. Kemudian yang terakhir efek libur panjang yang terjadi dalam pekan ini.

Karenanya, agar kebijakan PSBB ketat tidak diberlakukan lagi, Ariza mengajak seluruh pelaku usaha dan perkantoran tetap disiplin melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19.

Dia berharap, semua pihak bisa bekerja sama dalam menghadapi pandemi ini. Pemprov, kata dia, akan tetap aktif dan fokus melakukan upaya testing, tracing, dan treatment (3T).

Sementara masyarakat juga diharap tetap patuh menjalankan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Semua berpulang pada kita semua. Mari kita pastikan, semua taat melaksanakan protokol kesehatan,” tandasnya.

Baca juga : Jelang Libur Natal Dan Tahun Baru, Pertamina Siap Penuhi BBM Dan Elpiji Warga Kalimantan

Sekadar informasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sampai kemarin dilaporkan ada penambahan 6.528 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 713.365 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan paling tinggi, sebanyak 1.997 kasus. Disusul Jawa Barat sebanyak 892 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 785 kasus.

Untuk pasien sembuh kemarin tercatat 6.983 pasien sembuh. DKI Jakarta menjadi provinsi yang paling banyak melaporkan kasus sembuh, yaitu 1.832 kasus. Jawa Barat di posisi kedua dengan 1.172 kasus, diikuti Sulawesi Selatan pada peringkat ketiga sebanyak 942 kasus.

Dilaporkan juga, kemarin ada 243 pasien meninggal akibat Covid-19. Total tercatat ada sebanyak 21.237 pasien Covid-19 yang meninggal.

Sementara Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Aris Mudian mengungkapkan, ruang rawat inap di Tower 4, 6, dan 7 RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, 75,97 persennya sudah terisi.

“Sampai Minggu, pasien rawat inap terkonfirmasi positif di Tower 4, 6 dan 7 sebanyak 3.361 orang, 1.724 pria, 1.637 wanita,” katanya, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Jelang Libur Natal Dan Tahun Baru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 19,9 Triliun

Aris menambahkan, 821 orang masih mengisi ruangan isolasi mandiri Tower 5 RS Darurat Wisma Atlet, terdiri dari 525 pria dan 296 wanita. Jumlah tersebut berkurang 75 orang dari jumlah pasien isolasi mandiri di Tower 5 yang dilaporkan sebanyak 896 orang terdiri dari 567 pria dan 329 wanita.

RS Darurat Wisma Atlet telah merujuk pasien ke RS Penanganan Covid-19 lain di DKI Jakarta sebanyak 540 orang sejak dioperasikan pada 23 Maret 2020 sampai 27 Desember 2020. Pasien meninggal dunia selama perawatan di RSD Wisma Atlet berjumlah 14 orang terhitung sejak 23 Maret.

Sedangkan berdasarkan data tempat tidur, Tower 6 memiliki 1.300 tempat tidur, Tower 7 memiliki 1.578 tempat tidur, Tower 4 Wisma Atlet memiliki 1.546 tempat tidur, dan Tower 5 memiliki 1.570 tempat tidur.

Pemerintah pertama kali membuka Tower 6 dan 7 Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat khusus penanganan Covid-19 sejak 23 Maret 2020. Tower tersebut digunakan sebagai ruang rawat inap pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Kemudian, pemerintah membuka lagi Tower 4 dan 5. Tower ini dikhususkan menjadi ruang karantina pasien dengan kondisi tanpa gejala (asimtomatis) dan pasien yang tidak punya tempat untuk melakukan isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi Covid-19. Tower 5 lebih dulu dioperasikan untuk isolasi mandiri, yakni pada 15 September 2020. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.