Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terjadi 3 Kali Sehari

Kebakaran Di Ibu Kota Seperti Minum Obat Aja

Selasa, 20 April 2021 06:10 WIB
Suasana sisa permukiman yang terbakar di Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (19/4/2021). Kebakaran permukiman padat yang terjadi pada Minggu 18 April 2021 tersebut mengakibatkan sebanyak 112 rumah hangus terbakar dan sekitar 1.000 warga terpaksa mengungsi. (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)
Suasana sisa permukiman yang terbakar di Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (19/4/2021). Kebakaran permukiman padat yang terjadi pada Minggu 18 April 2021 tersebut mengakibatkan sebanyak 112 rumah hangus terbakar dan sekitar 1.000 warga terpaksa mengungsi. (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bencana kebakaran di DKI Jakarta seperti minum obat saja, sehari rata-rata terjadi tiga kali. Untuk mengurangi musibah itu, masyarakat diharapkan aktif melakukan pencegahan.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satriadi Gunawan mengungkapkan, pada periode Januari-April 2021, tercatat ada sebanyak 372 kebakaran yang terjadi di seluruh wilayah Ibu Kota. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, frekuensi kebakaran turun sebanyak 31 persen.

Penurunan tersebut, menurutnya, terjadi karena kesadaran warga untuk melakukan pencegahan terhadap ancaman kebakaran semakin tinggi. Peningkatan kesadaran itu dampak dari aksi Gulkarmat yang sering melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran melalui pengeras suara di fasilitas masyarakat seperti surau atau masjid.

Baca juga : Terdeteksi 5.041 Kasus Baru, Jakarta Ranking Satu

“Cara kita memang agak tradisional. Yakni, dengan pengeras suara di fasilitas masyarakat seperti surau atau masjid. Tetapi itu justru dampaknya menurunkan kasus kebakaran 31 persen,” ujar Satriadi di Jakarta, Minggu (18/4) lalu.

Disebutkannya, sosialisasi pencegahan kebakaran melalui pengeras suara telah dilakukan di hampir 2.300 titik di Jakarta. Sosialisasi lewat pengeras suara menjadi pilihan karena saat ini tidak bisa mengumpulkan masyarakat dalam jumlah banyak.

“Selain lewat pengeras suara, kami juga memakai teknologi, media sosial,” tambahnya.

Baca juga : Ibu Kota Negara Berat Di Ongkos

Anggota Komisi ADPRD DKI, August Hamonangan menyarankan, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mengoptimalkan mitigasi kebakaran sejak dini. Khususnya di kampung padat penduduk. Selain itu, menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di titik-titik lokasi permukiman rawan kebakaran.

“APAR di lingkungan padat penduduk juga harus ada dan merata. Paling penting, harus berfungsi baik dalam kondisi normal. Jadi tak mengandalkan petugas, sebelum petugas datang ke lapangan, sudah ada upaya warga,” sarannya.

Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono juga menilai, penanganan kebakaran Dinas Gulkarmat masih lamban. Diingatkannya, Dinas Gulkarmat DKI tidak boleh hanya mengandalkan aspek manajemen respons cepat atau quick time response. Perlu ada kajian pemetaan yang lebih terukur dan sistematis terhadap lokasi permukiman padat penduduk yang berpotensi kebakaran.

Baca juga : Puasa Sehat, Aman Dan Imun Saat Pandemi

“Komisi A DPRD Komisi pernah memberikan kajian itu kepada Dinas Gulkarmat soal penanganan permukiman kumuh maupun penanganan penanggulangan kebakaran,” tegasnya.

Ribuan Warga Terdampak

Kebakaran paling anyar terjadi di Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat pada Minggu (18/4). Berdasarkan keterangan Lurah Keagungan Ian Imanuddin, ada sekitar 1.000 orang warga yang tinggal di RW 1 dan RW 2 Kelurahan Keagungan jadi korban dari kebakaran ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.