Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Anies Sebut Pasien Covid-19 Lebih Cepat Memburuk Karena Varian Baru

Kamis, 24 Juni 2021 23:57 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan, bahwa varian baru Covid-19 tidak hanya membuat penularan lebih cepat, tetapi juga membuat kondisi pasien yang terpapar lebih cepat memburuk.

Karena itu, ia meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah mengingat kasus Covid-19 di Jakarta yang terus mencatatkan penambahan.

"Potensi penularan amat tinggi. Kedua, ini adalah varian baru, sehingga kita menyaksikan percepatan penularan, dan dalam banyak kasus, percepatan perburukan ketika mengalami Covid," kata Anies saat mengunjungi RSUD Kramat Jati, Jakarta dikuti Antara , Kamis (24/6) 

Baca juga : Ahli Virologi: Mutasi Covid-19 Tak Selamanya Ganas

Berbeda dengan lonjakan kasus pada bulan-bulan sebelumnya, Anies menegaskanm bahwa umumnya kondisi pasien yang sudah terpapar virus akan lebih cepat menurun karena varian baru ini.

Apalagi, Pemerintah tidak bisa mengawasi kegiatan masyarakat, terutama di ruang privat, seperti rumah dan pemukiman warga.

Karena itu, Nais mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mewanti-wanti masyarakat untuk menyadari bahwa kondisi Jakarta saat ini berpotensi menuju fase genting. Seluruh rumah sakit telah diminta untuk menambah kapasitas tempat tidur.

Baca juga : Perkuat Empat Pilar, Penanganan Covid-19 Harus Dari Hulu Dan Hilir

"Kita menambah jumlah tempat tidur, menambah jumlah tenaga medis, obat, tapi kalau jumlah pasiennya tidak dikendalikan, jumlahnya bertambah terus, akan repot," kata Anies.

Senada dengan itu, Direktur RSUD Kramat Jatim Friana Asmely menjelaskan bahwa sebelumnya, kondisi pasien didominasi dengan gejala ringan dan sedang, sedangkan saat ini lebih banyak ditemukan pasien bergejala sedang dan berat.

"Bulan ini lebih banyak kita temukan sedang dan berat. Istilah medisnya desaturasi atau kekurangan oksigen dalam udara terbuka, di bawah 90 persen semua ternyata oksigennya," kata Friana. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.